Tentang Masa Depan
Kalau bicara masa depan yang indah, pikiran kita tidak bisa lepas dari pekerjaan yang layak, yang berarti kita harus belajar saat ini; kehidupan yang bercukupan, yang berarti kita harus kerja keras hari ini; keluarga yang bisa mengademkan hati, menabung untuk kebutuhan anak-orang tua, pergi haji, dan sebagainya, dan sebagainya.
Kadang kita lupa tentang masa depan yang harusnya lebih kita pikirkan, kehidupan akhirat. Kadang kita disibukkan oleh misi-misi menuju visi dunia, dan lupa dengan misi-misi menuju visi akhirat. Dengan rela mengambil harta haram untuk kebutuhan "masa depan", dengan rela melalaikan agama demi belajar untuk "masa depan", dan sebagainya, dan sebagainya.
lalu jadi inget sebuah hadits,
Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya...
(hadits lengkap lihat: https://pengusahamuslim.com/2009-keutamaan-cinta-akhirat-dan-zuhud-dalam-kehidupan-dunia.html.)
Kadang kita lupa tentang masa depan yang harusnya lebih kita pikirkan, kehidupan akhirat. Kadang kita disibukkan oleh misi-misi menuju visi dunia, dan lupa dengan misi-misi menuju visi akhirat. Dengan rela mengambil harta haram untuk kebutuhan "masa depan", dengan rela melalaikan agama demi belajar untuk "masa depan", dan sebagainya, dan sebagainya.
lalu jadi inget sebuah hadits,
Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya...
(hadits lengkap lihat: https://pengusahamuslim.com/2009-keutamaan-cinta-akhirat-dan-zuhud-dalam-kehidupan-dunia.html.)
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejak disini