Hikmah dari Merauke [2]
Saya gak tertarik minta difotoin selama di sana, kecuali pas sama beliau ini |
Sepulang dari luar negeri (eyak) kita mampir ke rumah salah satu warga yang kata Pak Gerson cukup disayangkan kalau tidak bertemu dengannya, namanya Pak Ma'ruf. Beliau adalah Kapolsek Sota yang tidak hanya membantu menjaga perbatasan tapi beliau telah memiliki andil besar dalam menghidupkan kecamatan Sota ini. Kita mampir, bertemu beliau sedang memberi makan rusa dan kasuari yang dia jaga.
Beliau adalah sosok yang luar biasa. Beliau telah mengabdi ke warganya, ke lingkungannya, bahkan ke masyarakat Papua Nugini, beliau menyumbangkan harta, tenaga, dan pikirannya. Benar-benar sosok yang sulit diceritakan dengan kata-kata. Mengobrol dengan beliau sebentar saja sudah cukup untuk kita merasakan seberapa besar semangat, komitmen, dan kontribusi beliau ke masyarakat sekitar.
Ada beberapa kata-kata beliau yang masih teringat sampai sekarang:
Saya selalu pakai seragam, hari libur pun saya tetap pakai seragam, karena tidak berseragam berarti tidak sedang dinas, dan bagaimana mungkin seorang polisi itu tidak berdinas atau berlibur?
Jika Indonesia mau belajar tentang toleransi beragama, datang ke Merauke, di sini tidak ada yang namanya kayak yang terjadi di Jawa sana, di sini tenang. Semua umat beragama saling membantu
Dan, malamnya, entah kenapa saya ingin googling untuk mengenal beliau lebih lanjut di kamar hotel. Dan salah satu hasilnya:
http://news.detik.com/tokoh/2937075/maruf-sang-pendamai-wilayah-perbatasan-ri-papua-nugini
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejak disini