"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." [Al-Zalzalah: 7-8] Wah, sebenernya ayat ini dalem banget loh. ini berarti setiap tindakan kecil kita itu juga akan dipertanyakan di akhirat nanti. Kali ini mau saya bahas sedikit tentang "Sudah halalkah font kita". Ya, font yang kita pakai ini. Representasi wajah tulisan di web atau hasil ketikan di komputer. Lisensi Font Seperti apapun di dunia internet ini, semua berlisensi. Dan tahukah kalian, kalau font yang ada di komputer Windows itu sebenarnya juga tidak gratis, bahkan font-font yang kalian download dari situs-situs penyedia layanan font seperti Dafont , FontSquirrel , dan sebagianya itu juga tidak semuanya bisa digunakan seenaknya loh.
oke, kali ini mau bahas font lagi. Ceritanya pas minggu tenang ujian kemarin sempet beres-beres folder laptop dan akhirnya berhasil ngumpulin file font yang berserakan jadi satu folder yang rapi, dan terupload di Dropbox! ini linknya: http://bit.ly/fontRianAdam font apa itu? jadi itu adalah folder kumpulan font yang biasa aku pake buat ndesain-ndesain poster, majalah, atau apalah. kenapa kok aku share link download fontnya? ini sebenernya kenang-kenangan yang aku kasih juga ke MII KMFM UGM (Media Informasi Islam Keluarga Muslim Fakultas MIPA UGM) biar temen-temen pada mudah bikin desain-desain poster tanpa harus was was masalah lisensi fontnya. (sekaligus permohonan maaf --' karena kurang aktif setahun ini) Jadi font-font yang aku share itu adalah font yg berlisensi Free For Commercial (dan yang font Arab ada beberapa yang bagus berlisensi Personal Use Only) jadi kalau mau pakai entah untuk produk apapun gak usah mikirin masalah lisensinya :) Terus, aku juga agak se
Post terakhir sebelum kembali ke Surabaya tercinta. Karena buku-bukuku banyaknya di Jogja jadi mau ngepost lagi tentang resensi buku yang pernah aku baca. buku Steal Like an Artist tidak semahal buku yang aku resensi sebelumnya, Blah Blah Blah . Tapi buku ini tetep punya kualitas yang pantes untuk dibaca. [Intermezo] Jujur saja, aku sendiri lebih suka beli buku yang penulisnya adalah orang-orang luar negeri seperti Austin Kleon ini, atau Dan Roam, atau Malcolm Gladwell (salah satu bukunya bakalan aku resensi di sini). Kenapa? entah, rasanya setiap beli buku dari mereka-mereka ini wawasan nambahnya lebih banyak, karena penulis-penulis dari luar biasanya tidak malas untuk melakukan riset bertahun-tahun walau untuk mengeluarkan buku setebal 150 halaman. Bukan aku tidak cinta bangsa Indonesia, tapi ini bisa jadi pemicu semangat penulis buku-buku Indonesia untuk lebih memperhatikan kualitas karyanya. Tidak asal publish seperti kata founder PicMix, Calvin Kizana. Kembali ke buku St
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejak disini