Belajar bersama

Dalam 24 jam terakhir, dapet banget banyak pelajaran tentang 'belajar'. Menurutku, salah satu kesalahan tersering pengajar yang ada saat ini adalah enggannya mereka untuk belajar. Kebanyakan dari mereka mengira dengan lahir terlebih dahulu bisa membuat mereka lebih unggul. Kenyataannya tidak selalu.

Mencoba memberi soal yang dikerjakan olehnya selama seminggu untuk dikerjakan oleh siswanya dalam 2 jam, itu bukan mengajar. Itu hanya unjuk kebolehan. Alasannya takut dilihat kesalahannya oleh muridnya? Ya memang itulah proses belajar. Bukan sekadar menunjukkan kalau kau bisa, tapi juga menunjukkan kita ada batasnya, dan menunjukkan harap sang murid bisa melampaui batas kita.

Inget iklan biskuit di TV? seorang ibu yang mengajarkan anaknya lari? seperti itu, suatu saat murid mungkin akan melampaui gurunya. Tapi sampai saat itu, kita yang guru akan menjadi seperti apa? menjadi orang yang sudah mengalah saja? lalu terus membanggakan bahwa dia adalah muridku? atau sebaliknya, berkata dengan berani seperti dosen itu, "Ya, masa guru kalah sama muridnya" atau seprti direktur itu, "Apakah Anda melihat saya tergantikan oleh yang lebih muda?" lalu bersama menekan batas.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah halalkah Font kita?

My Font

Singapore!: The Contest