Sinetron Ramadhan [2]

lanjutan dari post Televisi Ramadhan [1]...

nggak tahu sejak kapan, orang-orang dirumahku jadi suka sinetron, 2 sinetron yang paling ditunggu di rumahku ketika Ramadhan kemarin adalah "Tukang Bubur Naik Haji The Series" dan "Hanya Tuhan-lah Yang Tahu"...

aku gak akan cerita banyak tentang sinetron karena aku juga gak seberapa serius nontonnya. Apalagi sinetron Tukang Bubur Naik Haji yang main dari habis buka puasa sampai jam 10 malam,weleh-weleh, bener-bener wasting time banget. Lagian, sinetron Tukang Bubur Naik Haji  kayaknya lebih tepat kalau dikasih judul (Kampungnya) Tukang Bubur Naik Haji, lha ceritanya bener-bener gak jelas siapa pemeran utamanya, rasanya kayak orang sekampung punya masalah di jadiin sinetron...hehe
*eh, kok jadi tetep cerita

tapi ada sebuah hikmah menarik yang aku dapet dari sekilas sinetron-sinetron ini...

"Karakter Antagonis"

kalau kalian lihat di sinetron TBNH atau sinetron lainnya yang sejenis ada karakter antagonis atau karakter yang bikin orang gregetan alias karakter jahat. Contohnya di sinetron TBNH, yakni ada Mak Enoh, Ncing Toha dan Haji Muhidin,..
Mak Enoh ini orangnya suka pamer banget! suka nggosip! menyebarkan fitnah!
Ncing Toha gak kalah parah, suka banget mengadu domba! dusta dan gak amanah!
Haji Muhidin, walau sudah haji eeeh, tapi dengkinya minta ampun, su'udzon terus...

wah, penonton bener-bener dimainin perasaannya ketika salah satu dari mereka muncul ke layar kaca. ketika Haji Muhidin memulai sifat dengkinya, kadang kita dibuat gemes, kalau Ncing Toha mulai mau mengadu domba, kita dibuat gregetan..

Herannya...
masih ada saja penonton sinetron-sinetron sejenis seperti di atas melakukan tindakan buruk seperti  karakter antagonis yang dia tonton!
masih ada yang dengki,
masih ada yang suka nggosip,
masih ada yang suka su'udzon,
masih ada yang suka ngadu domba,

padahal namanya sinetron di TV gak ada yang memainkan sudut pandang orang pertama, jadi harusnya orang-orang di dunia asli yang masih melakukan tindakan-tindakan buruk seperti yang ada di sinetron bisa ngerti gimana perasaan orang lain yang melihat-mendengar tindakan kalian...

andai setiap orang yang menonton sinetron bisa sadar dan melihat keburukan di setiap kisahnya, bukan sekadar hiburan yang membuang waktu. insyaAllah ada kebaikan walau sedikit...

Lucu juga mbayangin kedepannya, kalau kita nasihati orang , "jangan su'udzon, itu dosa begini begini" masih nggak didengerin, mungkin kita bisa nasihati "jangan su'udzon, nanti kayak Haji Muhidin lho"...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah halalkah Font kita?

My Font

Singapore!: The Contest