tag:blogger.com,1999:blog-7842026303916880322024-02-08T10:58:59.051+07:00My FootprintsRian Adam's BlogRian Adamhttp://www.blogger.com/profile/01349618292682731413noreply@blogger.comBlogger249125tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-67341591184554491802022-10-19T09:18:00.003+07:002022-10-19T09:26:05.396+07:00Setelah sekian tahun, Blog ini berhenti<p>Saya inget blog ini saya bikin jaman SMP > 13 tahun lalu. Nggak keinget juga apa yang ada dipikiran saya pas itu. Tiap scroll ke belakang, lihat postingan, komentar, draft, bener-bener ngerasa nostalgia sama apa saja yang udah saya lalui dan semoga bisa jadi alat untuk terus bersyukur kedepannya.</p><p>"<a href="https://cerita-ilmuku.blogspot.com/2009/12/sajadah.html">Sajadah</a>" ini artikel paling awal yang saya publish di sini (beberapa yang lain sudah saya ubah jadi draft karena cuma curhatan random), saya publish 2009, berarti itu saya masih SMA kelas 1. Tulisannya cringe dan agak alay mungkin kalau dilihat dari saya yang sekarang hehe tapi ya itu saya yang dulu.<br /></p><p>Nama asli blognya "Cerita-Ilmuku.Blogspot.Com" juga dari dulu tetep sama, tapi saya gonta ganti domainnya saja, <br /></p><p>Setelah banyak pertimbangan, saya akhirnya pilih beralih ke Wordpress beberapa bulan ini. Sekarang saya akan aktif nulis ke-randoman sehari-hari saya di "<a href="http://Rian.Structilmy.Com"><b>Rian.Structilmy.Com</b></a>"</p><p>Terima kasih blogger sudah jadi buku harian saya 13 tahun ini. <br /></p>Rian Adamhttp://www.blogger.com/profile/01349618292682731413noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-25288115014547245812021-11-15T15:08:00.004+07:002021-11-15T15:08:29.415+07:00Kontes Kecantikan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEijbUMYT4bQJU5y1XutJflk_j06fx9-Bn1glMXNl1d24vx-4A1KpQVOAF_hKq-5tp6LKUL80qDZSpAu2Svi5Jc4h0BiQL1Qy3nk7VcA03XSZoOSbWxUtINBrUF7pXKa1sLEmX9-Kqfmr7d8y4-IaFW4LqFjNVc9WJxKPDuKIUHPu5EhsfHZX609tiJlqA=s1000" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="562" data-original-width="1000" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEijbUMYT4bQJU5y1XutJflk_j06fx9-Bn1glMXNl1d24vx-4A1KpQVOAF_hKq-5tp6LKUL80qDZSpAu2Svi5Jc4h0BiQL1Qy3nk7VcA03XSZoOSbWxUtINBrUF7pXKa1sLEmX9-Kqfmr7d8y4-IaFW4LqFjNVc9WJxKPDuKIUHPu5EhsfHZX609tiJlqA=w640-h360" width="640" /></a></div><p></p><h3 style="text-align: left;">Little Miss Sunshine <br /></h3><p>Beberapa waktu lalu nonton film kocak ini sama istri. Ceritanya simpel, seorang anak perempuan, Olive, yang lolos lomba kontes kecantikan dan harus datang ke lokasi perlombaan yang sangat jauh (800-miles atau sekitar 1280 km). Karena beberapa kondisi, akhirnya mereka sekeluarga harus ikut pergi mengantarkan ke lokasi kontes mengendarai mobil VW-nya. Selama perjalanan, kita akan mulai mengenal setiap karakter keluarganya dan keseruan lainnya.</p><h3 style="text-align: left;"><b>Spoiler Alert!</b></h3><p>Salah satu<b> </b>pelajaran dari film ini dirangkum oleh kata-kata si kakak di akhir film:<br /></p><p></p><blockquote>"F**k beauty contests. Life is one fucking beauty contest after another. School, then college, then work... F**k that"</blockquote><p></p><p>Film ini akhirnya mengajarkan bahwa hidup sebenarnya adalah kontes kecantikan yang terus berlangsung dan kita adalah pesertanya. Rasanya, semua orang terus melihat dan memberi penilaian apa yang tampak, tetapi tidak pada yang terjadi di balik layar, tidak melihat apa yang kita rasakan atau niatkan.</p><p>Kadang akhirnya kita juga terbawa memuaskan para penonton dan menjadi apa yang nggak kita ingin. Lelah, tapi takut dinilai buruk sama orang. Tapi apa begitu satu-satunya cara kita untuk hidup?</p><p>Olive akhirnya menunjukkan bahwa kita bisa jadi diri kita sendiri, percaya dengan prinsip kita dan berani menghadapi penilaian orang lain. Orang lain akan terus menilai, kita akan terus dibuat takut, tapi yang perlu kita terus inget adalah apa niat awal kita. Apakah hanya sekadar ikut kontes kecantikan atau lebih dari itu?<br /></p><p><br /></p><p><br /></p>Rian Adamhttp://www.blogger.com/profile/01349618292682731413noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-42713081729384231012021-10-04T06:09:00.004+07:002022-01-26T19:13:53.239+07:00Sebuah Penelitian Telah Membuktian<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQy1ja_vS-qbGBA88jjpmy6VOQrqCDtXAFDQs05PZG3d0sc0I9BF0fvie8K9wpC9ktwhE_lbVCvlBpJp-lRBD3gZGQjSSCESJ2zSa7daJkAWQu3Mt98KV-ht-i-Orj9TbtamOtYaW2BP6y/s2048/teahub.io-beach-wallpaper-for-home-1676778.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQy1ja_vS-qbGBA88jjpmy6VOQrqCDtXAFDQs05PZG3d0sc0I9BF0fvie8K9wpC9ktwhE_lbVCvlBpJp-lRBD3gZGQjSSCESJ2zSa7daJkAWQu3Mt98KV-ht-i-Orj9TbtamOtYaW2BP6y/w640-h360/teahub.io-beach-wallpaper-for-home-1676778.jpg" width="640" /></a></div><p></p><p></p><p><br /></p><p>Ketika awal mendaftar jadi dosen, saya tahu penelitian adalah suatu yang akan saya lalui di hari-hari biasa. Duduk di depan laptop sampai sore, pusing karena nggak paham-paham, sambil browsing sana-sini. Terlihat serem, tapi untungnya saya menyukai kegiatan tersebut. <br /></p><p>Tapi setelah dua tahun berjalan jadi dosen, seperti bocah yang baru dewasa, ternyata penelitian yang selama ini saya tahu, tidak sekadar penelitian. Ada banyak hal yang bisa dipetik dari "sekadar" belajar atau berkarya untuk masyarakat. Mendapat uang insentif misalnya, atau memudahkan kenaikan jabatan, atau meningkatkan citra dan reputasi di mata orang.</p><p></p><p>Saya tidak lagi ngomongin orang lain, soalnya ketika saya melakukan sebuah penelitian, sekarang pikiran-pikiran baru itu selalu muncul. Menggoda. "Kenapa tidak lakukan hal yang simpel saja, toh cukup kok untuk naik jabatan" atau "kenapa tidak ambil judul ini saja, lagi nge-trend dan bisa terlihat keren loh".</p><p>Dan kalau melihat fakta-fakta di lapangan, tragedi-tragedi kecurangan, baik di media masa atau dari orang ke orang. Pada akhirnya sebuah penelitian bisa membuktikan, apa niat awal penelitian itu. Kita cuma bisa berdoa diteguhkan dan mengingat <i>Innamal A'malu Bin Niyat </i>(Sessungguhnya amal itu tergantung niatnya).</p><p>Kata beberapa orang: dosen baru masih idealis? </p>Rian Adamhttp://www.blogger.com/profile/01349618292682731413noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-20640528482994467552021-09-08T13:34:00.008+07:002021-10-19T23:49:26.676+07:00Mind Sports Olympiad 2021<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKSCcW2s14mxlh9jJXrN2CoHiOklY_XYHQCRNn6GfTrbbPiP7nTVZDD-IyOJQewHT1H0fcl2gWRkb49kYfr1dxCEllE4ektdEcfWYtMtuV9Yw0L_lI3bDKgbovFX23EV4eyzMEzC7ofEuZ/s1365/Screenshot+2021-09-08+123317.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="796" data-original-width="1365" height="374" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKSCcW2s14mxlh9jJXrN2CoHiOklY_XYHQCRNn6GfTrbbPiP7nTVZDD-IyOJQewHT1H0fcl2gWRkb49kYfr1dxCEllE4ektdEcfWYtMtuV9Yw0L_lI3bDKgbovFX23EV4eyzMEzC7ofEuZ/w640-h374/Screenshot+2021-09-08+123317.png" width="640" /></a></div><br /><p></p><p>Random banget liburan semester ini saya daftar ikutan <a href="http://mindsportsolympiad.com" target="_blank">Mind Sports Olympiad 2021</a> (MSO), kompetisi tahunan board game tingkat internasional yang sudah jalan puluhan tahun. Kompetisi ini biasanya diadakan di negara-negara Eropa sebagai tuan rumah, tapi tahun 2020 dan 2021 MSO diadakan secara online.</p><p>Di MSO 2021 ada 9 cabang/kategori game yang bisa diikuti pemain, dan di setiap kategori terdapat banyak board game yang ditandingkan (total lebih ada 100 board game ditandingkan di MSO 2021). Kesembilan cabang itu adalah: <a href="https://mindsportsolympiad.com/2021-event-classifications/" target="_blank">Catur, Backgammon, Eurogame, Abstract game, Card&Tile game, Classic game, Mental, Poker, dan Other</a>.</p><p>Tahun ini saya daftar di salah satu board game kategori Eurogame, yakni <b>Carcassonne </b>(game ini pernah saya bahas <a href="https://rian.structilmy.com/2019/05/carcassonne.html" target="_blank">di artikel sebelumnya</a>).<br /></p><h3 style="text-align: left;">Carcassonne Championship</h3><p>Kompetisi diadakan secara online via <a href="http://BoardGameArena.com">BoardGameArena.com</a> tanggal 5 September mulai dari jam setengah 10 malam WIB. Pertandingannya diadakan dalam dua tahap, kualifikasi dan play-off. Untuk lolos ke tahap play-off pemain harus menang 7 dari 8 permainan selama kualifikasi. Aturan ini kesannya memang ketat banget, karena kata panitia tiap tahun Carcassonne punya peminat yang banyak banget dan demi menghemat waktu di sesi play-off jadinya dibuat ketat seleksinya.<br /></p><h3 style="text-align: left;">Persiapan</h3><p>Ya, walaupun ini cuma kompetisi yang iseng-iseng >.< tapi ya gimana ya, saya tetep luangin waktu untuk pemanasan dan persiapan biar gak buruk-buruk banget hasilnya. H-7 lomba saya usahakan tiap hari main minimal satu game. Dan nggak cuma main, setelah kalah atau menang, biasanya saya sempetin untuk lihat ulang gamenya dan ngelakuin analisis apa langkahnya ada yang kurang optimal dan sebagainya.</p><p>Saya juga sempet siapin "tile tracker" versi saya yang saya modif <a href="https://observablehq.com/@rrocham/carcassonne-tile-tracker" rel="nofollow" target="_blank">dari sini</a> (belajar javascript selama liburan ini juga jadi ada manfaatnya juga :D). Gara-gara tracker itu saya juga jadi sedikit belajar tentang distribusi tile di Carcassonne. Di pertandingan kita diizinkan mencatat tile yang sudah muncul, selama
tidak dilakukan secara otomatis (misalnya pakai software).</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguTllo3pgZvrGg4APIt7S_a_OsiRm7C1MAduGWi3daXQkgJXXQi7vF-JOI03LgGqwvLIpQM7vNym6GCOS2goPmquOfHNNQaYp6ZriU3nwnYAhTsuNvb8WR-z5rKmwGuST0ey8aBghgjQum/s1438/Screenshot+2021-09-08+130404.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="712" data-original-width="1438" height="316" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguTllo3pgZvrGg4APIt7S_a_OsiRm7C1MAduGWi3daXQkgJXXQi7vF-JOI03LgGqwvLIpQM7vNym6GCOS2goPmquOfHNNQaYp6ZriU3nwnYAhTsuNvb8WR-z5rKmwGuST0ey8aBghgjQum/w640-h316/Screenshot+2021-09-08+130404.png" width="640" /></a></div><p></p><h3 style="text-align: left;">Faktor "Luck"<br /></h3><p>Beda dengan game catur atau sejenisnya yang istilahnya memiliki "perfect information" di Carcassonne ada sedikit faktor luck karena kita dan lawan akan mengambil tile satu persatu dari tumpukan, dan tidak tahu akan dapat apa. Jadi apakah itu berarti bisa jadi kita menang karena sekedar luck atau keberuntungan? ya.. bisa jadi..</p><p>Tapi, setelah saya coba seriusin game ini, ternyata memang tantangan terbesar di Carcassonne bukan hanya strategi mendapatkan poin besar, tapi juga gimana cara kita menangani risiko yang bisa terjadi. Saya kemarin nonton <a href="https://www.youtube.com/watch?v=TX8uklksktM" rel="nofollow" target="_blank">final match dan analisis dari juara Carcassonne MSO 2021</a>, dan wow Alexey bermain dengan penuh perhitungan, hampir setiap langkah yang diambil harus bisa menangani beberapa risiko sekaligus. Kemampuan mengurangi risiko keberuntungan ini yang membedakan pemain biasa dan juara.<br /></p><h3 style="text-align: left;">Pentamind World Championship</h3><p>Yang saya baru tahu juga adalah di MSO ada cabang lomba Pentamind World Championship. Jadi Pentamind ini mirip Triathlonnya Olympic, bedanya di sini pemain di-ranking berdasarkan 5 board game terbaik mereka. Board game yang dipilih ada aturannya, penilaiannya pun berbeda-beda. Pemain yang berhasil juara di setidaknya 5 kategori dan mendapat score Pentamind tertinggi menjadi Pentamind World Champion. <b>Fakta menariknya</b>, salah satu pendiri Deepmind, <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Demis_Hassabis">Demis Hassabis</a>, adalah satu-satunya yang pernah 5x menang Pentamind.</p><h3 style="text-align: left;">Hasilnya</h3><p style="text-align: left;">Karena saya bukan atlet serius di game ini, dan lomba ini juga hanya iseng, saya tidak pernah berharap bisa lolos kualifikasi. Bisa menang 1x saja sudah alhamdulillah. </p><p style="text-align: left;">Dan setelah main 8 game, yang mengakibatkan kepala panas banget tengah malam, saya dapat ranking 46 dari 144 peserta (saya hitung dari yang setidaknya main 1 game) dengan total menang 5 dari 8 game. Gambar di awal artikel ini adalah salah satu kemenangan yang paling epic, dengan selisih sedikit saya berhasil menang lawan pemain (yang juga panitia) dengan ELO jauh di atas :D (ini kayaknya faktor luck)</p><p style="text-align: left;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw1LcHJCyHshXCVorisKBkCtnf2U63ZVs3HAA_4HpyQ9G2aiaNSSpJF0TqERtiX5ZaWTrtd71v-THgxuARL8GFEpQtWNZnd5GWjoBHEE1GKZ0L8IhKynfj1K75qP937oWPTmLDB_qN4qde/s1214/Screenshot+2021-09-08+at+15-12-14+Carcassonne+Turnamen.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="991" data-original-width="1214" height="522" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw1LcHJCyHshXCVorisKBkCtnf2U63ZVs3HAA_4HpyQ9G2aiaNSSpJF0TqERtiX5ZaWTrtd71v-THgxuARL8GFEpQtWNZnd5GWjoBHEE1GKZ0L8IhKynfj1K75qP937oWPTmLDB_qN4qde/w640-h522/Screenshot+2021-09-08+at+15-12-14+Carcassonne+Turnamen.png" width="640" /></a></div><p>Apakah tahun depan akan ikut lagi? kalau ada kesempatan ikut dan kegiatannya online, mungkin akan ikut lagi :) benar-benar pengalaman lomba yang unik dan menarik<br /></p><p></p>Rian Adamhttp://www.blogger.com/profile/01349618292682731413noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-12297484010817978602021-07-11T00:36:00.005+07:002021-07-11T12:50:07.188+07:00Machine Learning dan AI Summer School<p style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdFAQ7rW3vSwZz40UJthiRSkXRLMmdgg5LdDrZ1UlUy7bJJXpJMyLRDk-k831HxBH4VkJAGTDykGcF8DM-v7pc90YG9ZveYl_y1ULv13dEP5X1COddDrJZ_XUFQX2p-4EGFIWclo2SX4-T/s1575/E5hCQBiVgAAXrvl.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1575" data-original-width="1575" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdFAQ7rW3vSwZz40UJthiRSkXRLMmdgg5LdDrZ1UlUy7bJJXpJMyLRDk-k831HxBH4VkJAGTDykGcF8DM-v7pc90YG9ZveYl_y1ULv13dEP5X1COddDrJZ_XUFQX2p-4EGFIWclo2SX4-T/w400-h400/E5hCQBiVgAAXrvl.jpg" width="400" /></a> <br /></p><p>Di tengah pandemi ini, salah satu hikmah yang bisa saya petik adalah banyaknya kegiatan offline yang biasanya mahal dan susah dicapai karena harus ke luar negeri, tapi jadi bisa diikutin secara online dan harganya murah. Salah satu kegiatan itu adalah Summer School.</p><p>Di tahun 2020-2021 ini saya alhamdulillah dapat kesempatan join di dua kegiatan internasional bertajuk Summer School: <b>Machine Learning Summer School (MLSS) 2020</b> dan <b>PRAIRIE/MIAI AI Summer School (PAISS) 2021</b>.</p><p>Di artikel ini saya akan cerita sedikit pengalaman saya mengikuti kegiatan Machine Learning atau AI Summer School, apa menariknya, dan bagaimana cara ikutnya.</p><h3 style="text-align: left;">Machine Learning Summer School (MLSS) 2020 </h3><p style="text-align: left;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhglmhoc2pV7DypZXvL6_dyO2ASPTdj2rqJlQmeQD03nzSAZ-sKCGGj9rWfGwYXc6nfiqxcJdyr5jmHw3VE1hmZi2ZJCopAMA-bLIWtYLF6y_luVtTOpR_U2oNcNuNITzqhO7cuQFvKoKvP/s1366/Screenshot+from+2020-08-03+13-09-38.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1366" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhglmhoc2pV7DypZXvL6_dyO2ASPTdj2rqJlQmeQD03nzSAZ-sKCGGj9rWfGwYXc6nfiqxcJdyr5jmHw3VE1hmZi2ZJCopAMA-bLIWtYLF6y_luVtTOpR_U2oNcNuNITzqhO7cuQFvKoKvP/w640-h360/Screenshot+from+2020-08-03+13-09-38.png" width="640" /></a></div> <p></p><p style="text-align: left;">Di tengah tahun 2020 saya alhamdulillah dapat kesempatan ikut salah satu event <a href="http://mlss.cc/" target="_blank">Machine Learning Summer School (MLSS)</a> yang diselenggarakan di Indonesia dengan penyelenggaranya adalah Telkom University dan University of Amsterdam.</p><p style="text-align: left;">Saya bilang "kesempatan" karena untuk ikut kebanyakan kegiatan sejenis summer school ini kita perlu lolos seleksi yang diselenggarakan panitia. Seleksinya bisa beragam, tapi yang paling umum adalah menanyakan apa motivasi untuk ikut Summer School. Saat itu dari UII berhasil meloloskan tiga nama untuk ikut MLSS, salah satunya saya. Walaupun salah satu penyelenggaranya dari Indonesia, tapi peserta yang hadir dari latar yang cukup beragam. </p><p style="text-align: left;">Kegiatannya apa saja? MLSS Indonesia saat itu memiliki beberapa jenis kegiatan:</p><ul style="text-align: left;"><li><b>Lecture atau kuliah</b> seputar machine learning, dengan topik yang cukup beragam dari basic deep learning, transfer learning, bayesian machine learning, reinforcement learning, dll.<br /></li><li><b>Practical session</b>, mulai dari dasar juga dari pengenalan tensorflow sampai NLP.<br /></li><li><b>Talk </b>dengan topik selain machine learning, misalnya tentang menulis paper, atau sesi tanya-tanya dengan pembicara utama.</li><li><b>Poster session</b>, di sesi ini dibuat kelompok-kelompok kecil, lalu tiap kelompok akan ada peserta yang presentasi poster yang telah dia submit di awal.<br /></li><li><b>FGD</b>. Sesi FGD juga dilakukan dengan kelompok-kelompok kecil, di mana peserta diminta mengusulkan sebuah topik tentang masa depan pemanfaatan machine learning.<br /></li></ul><p style="text-align: left;">MLSS saat itu bisa dibilang diselenggarakan 100% melalui zoom. Penyelenggara menyediakan chat room melalui rocket chat, tapi sayangnya kerasa kurang optimal.<br /></p><p style="text-align: left;">Yang saya suka dari MLSS waktu itu adalah topiknya yang disusun dengan sangat baik. Satu topik dipecah menjadi beberapa sesi, dari dasar hingga semakin sulit dan sampai ke topik terkini. Pembicaranya juga keren-keren, yang paling berkesan ada <b><a href="https://twitter.com/shakir_za" rel="nofollow" target="_blank">Shakir Mohamed (Google Deepmind)</a>, <a href="https://twitter.com/feryalmp" rel="nofollow" target="_blank">Feryal (Google Deepmind)</a>, <a href="https://staff.fnwi.uva.nl/m.welling/" rel="nofollow" target="_blank">Max Welling (UvA)</a>, <a href="https://www.linkedin.com/in/adhiguna-kuncoro-b0b727a8/" rel="nofollow" target="_blank">Adhiguna Kuncoro (Google DeepMind)</a>,</b> dan masih banyak lagi. MLSS waktu itu benar-benar membuka mata banget tentang beragam topik yang tidak pernah saya tahu.</p><p style="text-align: left;">Yang kurang saat itu adalah karena kegiatan diadakan secara online, rasanya sesi bersosialnya sangat kurang. Saya bisa maklumi karena pada saat itu belum banyak kegiatan sejenis yang diadakan online. Saya selama kegiatan hanya ngobrol dengan panitia dan 2-3 peserta lain di luar kegiatan. Kurang gregetnya sosialisasi ini sepertinya juga dirasakan peserta lain, karena ketika FGD atau sesi poster hampir semua peserta sangat pasif, tidak menyalakan kamera, dan diam ketika disapa. Ini agak kurang dari harapan, apalagi jika dibanding dengan <a href="https://rian.structilmy.com/2019/01/pytorch-scholarship-challenge-20182019.html" target="_blank">Udacity Scholarship di tahun 2019 lalu</a> yang sama-sama online.</p><p style="text-align: left;">By the way, karena MLSS ini juga pengalaman saya ikut course online yang live, saya mengalami banyak keribetan sendiri :p Seperti gimana cara mencatat yang baik, yang bikin kertas berserakan di mana dan full coret-coret; gimana menghadapi ketika ada kosakata pembicara yang tidak jelas; dan gimana cara foto untuk kenang-kenangan (-,- saya hampir tidak punya dokumentasi kegiatan ini)<br /></p><p style="text-align: left;">Di akhir kegiatan alhamdulillah saya dapat award "The most active participants". Reward yang saya dapat berupa voucher amazon yang berakhir jadi buku cetak dari luar negeri pertama saya :)<br /></p><h3 style="text-align: left;"></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_M_xJ7ij69vMvEnD7zosFV_l3etkhbmvjMjzS6P7WherDJ6ZO2mvRj3IYL8cN-0bMAjRdvDT_oM0czkP9HXSouRe7d4uaSKm-OaxdoyePMFFXi6gqMJM-Cm6hoCIHyXvySTlZb5bgLYib/s1280/WhatsApp+Image+2020-10-22+at+06.48.35.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_M_xJ7ij69vMvEnD7zosFV_l3etkhbmvjMjzS6P7WherDJ6ZO2mvRj3IYL8cN-0bMAjRdvDT_oM0czkP9HXSouRe7d4uaSKm-OaxdoyePMFFXi6gqMJM-Cm6hoCIHyXvySTlZb5bgLYib/w320-h400/WhatsApp+Image+2020-10-22+at+06.48.35.jpeg" width="320" /></a></div><p style="text-align: left;"><br /></p><h3 style="text-align: left;">PRAIRIE/MIAI AI Summer School (PAISS) 2021</h3><h3 style="text-align: left;"><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiisJlADthF34Ar8LYJ-ghpBj7lg_KGlda8gZmflmvUDZK8VSZ-nQydom6_Y2-tzfSajoGnIclA9TezSXiPI7785jeySD6CHYJ6RJiQ1Heg6sPfmLPLTtAIwapEvFEr6hVOaexVEres4b2k/s1920/Screenshot+%252817%2529.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiisJlADthF34Ar8LYJ-ghpBj7lg_KGlda8gZmflmvUDZK8VSZ-nQydom6_Y2-tzfSajoGnIclA9TezSXiPI7785jeySD6CHYJ6RJiQ1Heg6sPfmLPLTtAIwapEvFEr6hVOaexVEres4b2k/w640-h360/Screenshot+%252817%2529.png" width="640" /></a></div><br /></h3><div style="text-align: left;"><p style="text-align: left;">Tahun ini alhamdulillah dapat kesempatan untuk ikut Summer School lagi, yakni <a href="https://project.inria.fr/paiss/" rel="nofollow" target="_blank">PRAIRIE/MIAI AI Summer School (PAISS) 2021</a> yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga riset machine learning dan univ di Eropa, khususnya Perancis. Summer school ini gratis dan diadakan selama 5 hari. Waktu daftar saya sempat tidak memperhatikan perkara timezone, tapi alhamdulillah kok ya ternyata acaranya masih di jam yang "masuk akal", yakni sore sekitar pukul 14 sampai malam sekitar pukul 22 di Indonesia</p><p style="text-align: left;">Di PAISS kegiatannya tidak seberagam MLSS, hanya ada tiga jenis kegiatan, yakni Lecture, Social Session, dan Poster Session.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8iTCWk2mBWTx6-dEw7vRN6faSRuD8tii8Q6SbFM0USzavJcq8rmCXRuASjfihvsztbBeqlkyCgwkM4w6euJfaIWcPoOdLj7xAuDHxvwzhNi9JIONAhGPxHEhMrzDDcixiKwg6_-iSNAYI/s1920/Screenshot+%252836%2529.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8iTCWk2mBWTx6-dEw7vRN6faSRuD8tii8Q6SbFM0USzavJcq8rmCXRuASjfihvsztbBeqlkyCgwkM4w6euJfaIWcPoOdLj7xAuDHxvwzhNi9JIONAhGPxHEhMrzDDcixiKwg6_-iSNAYI/w640-h360/Screenshot+%252836%2529.png" width="640" /></a></div><h3 style="text-align: left;"></h3><p style="text-align: left;">Sesi lecture diisi oleh pembicara-pembicara super keren dari beragam latar belakang, mulai dari Computer Vision, NLP, sampai Machine Learning for Environment. Pembicara yang mengisi lecture beberapanya <b>Yann Lecun (Facebook AI Research)</b>, <b>Catherine Nakalembe & Hannah Kerner (NASA Harvest)</b>, <b>Pascale Fung (HKUST)</b>, dan <b>Cordelia Schmid (Google)</b>. Topik-topik di PAISS bisa dibilang cukup berbobot, tapi pembicara selalu menjelaskan dari awal sehingga bisa diikuti. Topik yang beragam benar-benar menambah banyak wawasan dari beragam domain.<br /></p><p style="text-align: left;">Yang paling menarik dari PAISS ini adalah bagaimana penyelenggara mencoba menciptakan suasana bersosialisasi yang menarik, yakni menggunakan <a href="http://gather.town">gather.town</a>. Di Gather Town, kita memiliki avatar yang bisa berjalan-jalan seperti game mengunjungi ruangan-ruangan berbeda: ruang untuk sesi poster ataupun sesi social guest. Selain itu kita juga bisa menyapa orang yang sedang dekat dengan kita di satu platform tanpa harus pakai breakout room dan sebagainya. Benar-benar kerasa seperti bersosialisasi di dunia nyata.</p><p style="text-align: left;">Berkat fitur ini saya jadi lumayan lebih berani bersosialisasi, nyapa orang Indonesia yang juga join di sana, mas <a href="https://www.linkedin.com/in/muhammad-rifki-kurniawan" rel="nofollow" target="_blank">Muhammad Rifki Kurniawan</a> dari Nodeflux, atau ngobrol tanya-tanya dengan peserta lain dari Rusia yang mempresentasikan posternya, atau ngobrol santai berdua dengan salah satu panitia asal Yunani. Oh ya, di PAISS ini saya hanya mendeteksi 3 orang dari Indonesia, saya, Bu Septi dari UII dan mas Rifki.</p><p style="text-align: left;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp3vcHjd3xjHm87nCJD0QH_IA1wfsZTYIaNzzixmwbwfnJ9MRJGMriGlppBGQ5i9ziUPRDxEJBNClEgvimRruN9_-HSf-elXx5HruyblaF3SZy-CmVDzoCI12P8u68SmS7ob_3cYZsSGUa/s1920/Screenshot+%252821%2529.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp3vcHjd3xjHm87nCJD0QH_IA1wfsZTYIaNzzixmwbwfnJ9MRJGMriGlppBGQ5i9ziUPRDxEJBNClEgvimRruN9_-HSf-elXx5HruyblaF3SZy-CmVDzoCI12P8u68SmS7ob_3cYZsSGUa/w640-h360/Screenshot+%252821%2529.png" width="640" /></a></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPY-VHftnr52vF9C14ydQ0rQa4ZVtZSyLdT65DAfwKei6V1_IK-urvBkdUL1xQbLuD7OyaLNfRjPIGvnxmFhkx8VnDpL7-ctAQBGkHuh_P6JW7SldP4d1nz11HPbib8owUI2WX4keCiTX5/s1920/Screenshot+%252841%2529.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPY-VHftnr52vF9C14ydQ0rQa4ZVtZSyLdT65DAfwKei6V1_IK-urvBkdUL1xQbLuD7OyaLNfRjPIGvnxmFhkx8VnDpL7-ctAQBGkHuh_P6JW7SldP4d1nz11HPbib8owUI2WX4keCiTX5/w640-h360/Screenshot+%252841%2529.png" width="640" /></a><p></p><p style="text-align: left;">Di sesi social guest juga ada diskusi topik-topik menarik yang didampingi beragam pembicara yang juga menarik. Salah satunya <a href="https://www.kaust.edu.sa/en/study/faculty/mohamed-elhoseiny" target="_blank">Prof Mohamed Elhoseiny</a> dari KAUST yang mendiskusikan perkara Imaginative Machine Learning. Sebelum PAISS saya sudah tahu nama beliau dan sempat tertarik sama topik-topiknya, bahkan sempat kepingin apply S3 ke beliau. Topik lain yang juga tidak kalah menarik di social guest dibawakan oleh <a href="http://imagine.enpc.fr/~varolg/" target="_blank">Gul Varol</a> dari IMAGINE lab Perancis yang berjudul "<b>How to peacefully research away from competition</b>" di sesi ini diskusinya udah kayak Therapy Session .-.<br /></p>PAISS 2021 ini lumayan berkesan karena berhasil mengangkat sesi bersosialisasi yang sebelumnya kurang terimplementasi dengan baik di MLSS. Namun, tetap ada kekurangannya. Salah satu yang paling saya rasakan adalah topik di PAISS tidak dibagi menjadi beberapa sesi seperti MLSS. Meskipun dibahas dari dasar, tapi jadinya kerasa terlalu "rapat". Tidak ada practical session juga membuat materi yang diperoleh sebatas seperti kuliah.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Untungnya di PAISS 2021 ini saya merasa lebih berhasil dalam mencatat materi berkat diajarin istri pakai <b>Notion </b>dan juga lebih lihai dalam men-screenshot layar (baca:dokumentasi) karena sudah hafal shortcutnya hehe<br /></div><h3 style="text-align: left;"></h3><h3 style="text-align: left;">Apa manfaat ikut Summer School?</h3><div style="text-align: left;">Ada banyak manfaat! tapi lagi-lagi apa yang kita dapat itu sebenarnya tergantung niat. Saya selalu menuliskan ketika mengisi form pendaftaran saya punya dua motivasi: Belajar dan bersosialisasi. Karenanya ini yang selalu saya kejar di Summer School. Ikut kegiatan seperti Summer School benar-benar adalah <b>kesempatan terbaik</b> untuk menambah wawasan dan bertemu dengan beragam orang dari penjuru dunia.</div><div style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;">Berkat dua summer school yang saya ikuti baik dari lecture ataupun sesi sosialisasi, saya jadi tahu apa yang lagi tren, apa yang harus saya pelajari, bagaimana memulainya, dan juga detail metode-metode terkini yang siapa tahu bisa menginspirasi untuk kebutuhan kerja saya. Dan bagi saya, yang merupakan seorang pengajar, tentu belajar hal baru terus-menerus adalah hal yang sangat penting.<br /></div><h3 style="text-align: left;">Lalu bagaimana memulainya?</h3><p style="text-align: left;">Mulai temukan Summer School yang kalian suka, baca detailnya, dan apply! Untuk summer school di bidang machine learning bisa cek di sini: <a href="https://github.com/sshkhr/awesome-mlss">https://github.com/sshkhr/awesome-mlss</a><br /></p><p style="text-align: left;">Sekian sharingnya, selamat mencoba! Semoga mendapatkan hasil yang terbaik!<br /></p>Rian Adamhttp://www.blogger.com/profile/01349618292682731413noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-38240331925469907572020-11-16T05:46:00.001+07:002020-11-16T05:46:02.972+07:00Nasihat dari Kasir<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYZkWkYM5s2uQOsySFT43SbfnvgYVGuyS_sEJpa659O5pj2jrVlzoEAZ89eS98kDpOGE-NbTKCD9WxopdEYBzQxMMnQBNFcxjJk0MesvkyuPmocc7Mt6GVEG0aGfNsm8P_umRs85K_40yj/s2048/juan-ordonez-Rz1HxCUHvL8-unsplash.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYZkWkYM5s2uQOsySFT43SbfnvgYVGuyS_sEJpa659O5pj2jrVlzoEAZ89eS98kDpOGE-NbTKCD9WxopdEYBzQxMMnQBNFcxjJk0MesvkyuPmocc7Mt6GVEG0aGfNsm8P_umRs85K_40yj/w640-h360/juan-ordonez-Rz1HxCUHvL8-unsplash.jpg" width="640" /></a></div> <p></p><p>Di toko kelontong gede deket kampus, ba'da maghrib, agak mendung<b>, </b>dengan kasir seorang bule.<b><br /></b></p><p><b>Saya:</b> hmm.. jas hujan di sebelah mana ya?</p><p><b>Kasir:</b> Di sana. Yang mahal ada, yang murah juga ada, mau<br /> cari yang mana?</p><p><b>Saya:</b> hmm... Kalau yang bagusan yang mana ya?</p><p><b>Kasir:</b> Bagus-Tidak itu relatif, tergantung orang. Kami adanya yang mahal atau yang murah, betul kan?<br /></p><p>---</p><p>Ya walaupun Mahal-Murah itu juga relatif, tapi saya paham maksudnya bapaknya :) <br /></p><p> </p><p><br /></p>Rian Adamhttp://www.blogger.com/profile/01349618292682731413noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-87866599509609640872020-06-05T18:05:00.001+07:002020-06-05T18:07:53.684+07:00"Aku debug-in dulu ya"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyVEWywTzNW069rlsqDROng3z0ulS9QUx2Q4KOBmyXj6DL_N1ALwXZXq4djU2BekYqnjL8nDPMNSvoQxDQkz6Gs3iicKLIRv8VH_oATNE7Iw2r2sgB3q4ErxQihsvlvcirvd88oxLDQDY/s1920/james-harrison-UVMPVIRCF5w-unsplash.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyVEWywTzNW069rlsqDROng3z0ulS9QUx2Q4KOBmyXj6DL_N1ALwXZXq4djU2BekYqnjL8nDPMNSvoQxDQkz6Gs3iicKLIRv8VH_oATNE7Iw2r2sgB3q4ErxQihsvlvcirvd88oxLDQDY/w640-h360/james-harrison-UVMPVIRCF5w-unsplash.jpg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Jadi di suatu agak tengah malam, di dapur, saya sibuk bikin kopi terus istri sibuk masak cilok goreng penyet. Karena kopinya udah jadi dan istri kayak masih lama di bawah, ya udah saya pikir mending pergi ke ates (baca: ruang keluarga) duluan. <br /></div><div><br /></div><div>Terus saya bilang ke istri:</div><div><br /></div><div>"Ya udah, aku duluan ya, aku <i>debug</i>-in dulu ya"</div><div><br /></div><div>Kata-kata itu muncul gara-garanya saya dan istri lagi terlibat projek IT bareng. Beberapa waktu sebelumnya, malem itu istri sudah nyelesaiin <i>part</i>-nya tapi kami berdua ngerasa ada suatu <i>bug</i> di sana. Nyarinya cukup lama sampai istri ketiduran, terus gantian saya yang nyariin, dan saya juga sempet ketiduran di depan laptop. Akhirnya kami memutuskan ke dapur untuk bikin kopi dan masak cilok.<br /></div><div><br /></div><div>Pas di depan laptop sambil nunggu istri balik dari dapur, bener-bener kebayang sama kata-kata tadi. Dialog sederhana yang bikin inget gimana bersyukurnya sudah 3 tahun nikah dengan seorang yang sebidang keilmuan, sepemikiran, setim kalau lomba, dan akhirnya seprojek. Tentu saja ada plus-minusnya, tapi bener-bener <i>njadiin </i>warna pernikahan yang mungkin berbeda dengan orang lain :)<br /></div><div><br /></div><div>Alhamdulillah setelah beberapa waktu setelah kembali dari dapur istri berhasil nge-solve bug tersebut. Saya sudah tidur pas itu, tapi setidaknya masalah selesai :)<br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-14057421826384747442020-04-03T11:54:00.000+07:002020-04-03T13:38:31.428+07:00Belanja Buku<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjManFKs7nZM0k_Zdl7QW5tOadkPIefrKa8lgeYAbr9BrwMweicOIDEabHNW4J_WQRvrmi1AWGE3s1yDq1C83AbWUHat1glfjJdZ7HRNt_vSkm8Jus48CXCQkcsuFUGA1aj5NFInDsz42k/s1600/Screenshot+from+2020-04-03+10-33-06.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="585" data-original-width="1209" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjManFKs7nZM0k_Zdl7QW5tOadkPIefrKa8lgeYAbr9BrwMweicOIDEabHNW4J_WQRvrmi1AWGE3s1yDq1C83AbWUHat1glfjJdZ7HRNt_vSkm8Jus48CXCQkcsuFUGA1aj5NFInDsz42k/s640/Screenshot+from+2020-04-03+10-33-06.png" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Sekitar awal Januari 2020 saya dapet info kalau salah satu penerbit buku IT <a href="https://www.packtpub.com/">Packt Publisher</a> sedang ngadain promo semua ebooknya di jual $5 saja (dari harga asli sekitar $22-$25). Packt Publisher adalah salah satu penerbit buku machine learning favorit saya, Python Machine Learning. Promo itu jadi menarik banget karena di akhir tahun 2019 lalu Packt Pub baru saja menerbitkan Python Machine Learning 3rd Edition.<br />
<br />
Karena super tertarik, saya langsung inget kalau tahun lalu saya pernah dapet gift card dari Stackoverflow karena bantu ngisi survey. Giftcardnya lumayan $10 dalam bentuk credit card. Kalau ditanya kok bisa dapet giftcard, Nggak ngerti juga kenapa kok bisa terpilih dapet gift card, saya bahkan yakin itu penipuan awalnya tapi ternyata alhamdulillah itu uang beneran :)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKMF8XlgJbABfazDe2H0CyhzipNWTv71MmZQxiJs9e5Yi2twAXDzR0VwEY31eZtRIZ2tA5cJpfUrB-cR_fv3mL7QZ3X-MOH73UuzdC_tHE1iloW085nXtLFqdP9i3VXtQrqgvQZO-183I/s1600/Screenshot+from+2020-04-03+05-59-54.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="420" data-original-width="718" height="372" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKMF8XlgJbABfazDe2H0CyhzipNWTv71MmZQxiJs9e5Yi2twAXDzR0VwEY31eZtRIZ2tA5cJpfUrB-cR_fv3mL7QZ3X-MOH73UuzdC_tHE1iloW085nXtLFqdP9i3VXtQrqgvQZO-183I/s640/Screenshot+from+2020-04-03+05-59-54.png" width="640" /></a></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
Cerita sedikit tentang giftcard ini, giftcard ini sebenernya saya udah coba pakai berkali-kali tapi belum bisa juga. Mesti ada saja alasannya, yang tokonya nggak menerima kartu kreditnya lah, yang ongkirnya nggak ketutup lah, dan sebagainya. Jadi pas lihat ada kesempatan membelanjakan giftcard ini jadi semangat untuk pakai.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
Setelah browsing-browsing, saya mantap pilih dua buku yang paling menarik menurut saya, <a href="https://www.packtpub.com/data/python-machine-learning-third-edition">Python Machine Learning oleh Sebastian Raschka</a> dan <a href="https://www.packtpub.com/data/deep-reinforcement-learning-hands-on-second-edition">Hands On Deep RL oleh Maxim Lapan</a>. Buku Deep RL nya masih preorder dan baru akan terbit akhir Januari. Saya coba bayar pakai gift card
dari Stackoverflow, dan hasilnya.. kartu kreditnya ditolak, duh. Kali ini tidak ada yang jelas kenapa kartu kreditnya di tolak, jadi sempet coba berkali-kali sebelum akhirnya nyerah.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
Tapi karena sudah pingin banget dan kesempatan bisa beli buku asli, akhirnya jadi diskusi sama istri untuk beli pakai uang sendiri saja, tapi satu buku saja, karena $5 itu masih sekitar Rp70ribuan jadi hitungannya masih seperti beli buku biasa. Tapi pertanyaannya gimana cara beli bukunya?</div>
<h2 class="" style="clear: both; text-align: left;">
Paypal x Jenius</h2>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
Setelah browsing sana sini akhirnya saya nemu sebuah cara yang bisa dipakai. Yakni dengan menggabungkan <a href="https://www.paypal.com/">PayPal</a> dan <a href="https://www.jenius.com/">BTPN Jenius</a>. Saya kebetulan punya kartu Jenius dari Bank BTPN, dulu pernah pakai untuk keperluan <a href="https://rian.structilmy.com/2019/01/pytorch-scholarship-challenge-20182019.html">Udacity Scholarship</a>. Punya rekening Jenius bener-bener memudahkan karena rasanya kayak punya kartu kredit (yang bisa buat belanja ke luar negeri) tapi serasa GoPay. Jadi kartu Jenius saya bisa dibilang selalu kosong karena baru diisi pas perlu aja.</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-6zWHCT50ZjU/Xoa4JlQXOeI/AAAAAAAACkg/IHE4JPtD3ekf-EX6TK7c9Z7wFvGoCbOjQCLcBGAsYHQ/s1600/Screenshot%2Bfrom%2B2020-04-03%2B10-54-10.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="634" data-original-width="1140" height="354" src="https://1.bp.blogspot.com/-6zWHCT50ZjU/Xoa4JlQXOeI/AAAAAAAACkg/IHE4JPtD3ekf-EX6TK7c9Z7wFvGoCbOjQCLcBGAsYHQ/s640/Screenshot%2Bfrom%2B2020-04-03%2B10-54-10.png" width="640" /></a></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
Langkah yang perlu saya lakukan adalah buat akun paypal dan hubungkan dengan kartu Jenius yang saya miliki. Proses ini terbilang mudah dan cepat, bisa dilakukan via smartphone (saya bikin akun Paypal + menghubungkan ke rekening Jenius sambil nunggu antrian di puskesmas). Ketika proses menghubungkan Paypal ke Jenius, pastikan di Jenius ada saldo sedikit. Paypal akan narik uang terus ngembaliin utuh,untuk ngetest validitas rekening. Kalau nggak salah yang ditarik sekitar $3 (hampir Rp40 ribu).</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
Setelah terhubung, saya tidak perlu isi saldo Paypal, tapi saya langsung belanja buku di PacktPub. Ketika akan bayar, saya pilih opsi pembayaran menggunakan PayPal. Setelah itu ketika tagihannya masuk, saya tinggal pilih rekening mana yang terhubung dengan Paypal yang akan digunakan untuk membayar tagihan tersebut. Paypal akan menarik uang dari rekening Jenius yang telah terhubung tadi. Dan akhirnya, saya berhasil beli ebook online :)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkBSL811OSAG-NPyZODINbWOEI05ekziK3ULS0NTV6l9s147vD6IOZchpIOcxeCwTEI7wxkPcsfnKTLe47jaCd4OqUC0tFrbZoqkQl7u3ed5CaQDlouonWiadoMW1eBCSdsre-IzwG1wc/s1600/Screenshot+from+2020-04-03+05-58-05.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="406" data-original-width="1193" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkBSL811OSAG-NPyZODINbWOEI05ekziK3ULS0NTV6l9s147vD6IOZchpIOcxeCwTEI7wxkPcsfnKTLe47jaCd4OqUC0tFrbZoqkQl7u3ed5CaQDlouonWiadoMW1eBCSdsre-IzwG1wc/s640/Screenshot+from+2020-04-03+05-58-05.png" width="640" /></a><br />
<div class="" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
Setelah terbeli saya menon-aktifkan rekening Jenius dari Paypal, tujuannya mencegah agar tidak sengaja beli barang di internet ;)<br />
<br />
<h2>
Kenapa Beli Ebook?</h2>
Walau saya yakin buku yang nantinya saya beli ini pasti ada bajakannya cepat atau lambat. Saya berusaha untuk menghindari pembajakan buku dengan membeli buku asli selama saya mampu untuk beli. Semoga saja ada keberkahan ilmu di balik pembelian buku itu.<br />
<br />
Saya tidak bilang kalau buku yang saya baca semuanya asli. Tapi prinsipnya sama dengan "jangan tinggalkan ibadah sunnah hanya karena ibadah wajibnya belum sempurna", kalau kita belum bisa mengerjakan kebaikan 100% ya setidaknya jangan ditinggalkan 100% :)<br />
<br />
<h2>
Apa kabar Giftcard Stackoverflow?</h2>
Giftcardnya sudah expired. Tapi, berkat pengalaman beli buku di Packt Publisher, saya jadi sadar kalau saya bisa memanfaatkan Giftcard Stackoverflow untuk beli ebook di Amazon Kindle. Alhamdulillah dengan $10 saya sempat beli dua buku sebelum giftcardnya expired :) satu buku bahan ajar kuliah dan satu lagi buku yang istri saya pingin banget baca. Kedua buku itu total menghabiskan $9.5.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS8wmOyJqeqxumx-6lXtG-H4vYYBHMbTcSsnUQQkCzMHDquunXVeujsM7uybMQ-jSsbEYx0vH5OgEWYAxF00aGs2jZ7KLSGnrVoAanpKINE9coYyEoeNOranzze64IemwXPmJLJ8Mf4jU/s1600/WhatsApp+Image+2020-04-03+at+05.33.33.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1308" data-original-width="720" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS8wmOyJqeqxumx-6lXtG-H4vYYBHMbTcSsnUQQkCzMHDquunXVeujsM7uybMQ-jSsbEYx0vH5OgEWYAxF00aGs2jZ7KLSGnrVoAanpKINE9coYyEoeNOranzze64IemwXPmJLJ8Mf4jU/s400/WhatsApp+Image+2020-04-03+at+05.33.33.jpeg" width="218" /></a></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-47421033615388504572020-02-02T09:53:00.007+07:002021-08-17T19:26:02.902+07:00Menjadi Warga Baru di Universitas Islam Indonesia<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdFqKuIRAGUeoUwQIznrkkwl8hhLfwTAx4gGiJpiHk-sR_CiX6F8rDl9Wy88U7QCNYZRdlNynv4tIYBhlKzYJQtrGUr9kc7XhncIc46qo3oF1xZLmpm2aLnHrf2TYN-jHQtJeiZa-yhHQ/s1600/WhatsApp+Image+2020-01-31+at+13.34.44.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdFqKuIRAGUeoUwQIznrkkwl8hhLfwTAx4gGiJpiHk-sR_CiX6F8rDl9Wy88U7QCNYZRdlNynv4tIYBhlKzYJQtrGUr9kc7XhncIc46qo3oF1xZLmpm2aLnHrf2TYN-jHQtJeiZa-yhHQ/s640/WhatsApp+Image+2020-01-31+at+13.34.44.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td></tr>
</tbody></table><p>Alhamdulillah, hari ini tepat 4 bulan saya jadi dosen di <a href="https://www.uii.ac.id/">Universitas Islam Indonesia (UII)</a>. Memang, 4 bulan adalah waktu yang singkat untuk menilai suatu kampus. Tapi saya pribadi sudah nggak sabar pingin cerita banyak tentang UII. Saya yang dulu tidak pernah dengar nama kampus ini, sudah berkali-kali dibuat kaget sekaligus kagum dengan beragam hal yang saya temui 4 bulan ini.<br />
<br />
Kali ini saya mau cerita sedikit tentang UII, versi 4 bulan jadi warga baru di UII. Kalau pingin tahu gimana seleksi dosen UII, <a href="https://rian.structilmy.com/2020/01/seleksi-dosen-universitas-islam.html">bisa baca di sini</a>.<br />
</p><h2>
Universitas Islam Indonesia </h2>
Kalau dulu ketika awal kuliah disuruh menyebutkan 3 nama <strike>ikan</strike> universitas swasta yang ada di Indonesia, mungkin yang teringat:<br />
<ol>
<li>Universitas Kristen Petra, kampusnya deket rumah</li>
<li>Universitas Surabaya, beberapa kali lomba di sana</li>
<li>Universitas Telkom, sering promo ke SMA</li>
</ol><p>
Pertama kali denger nama "UII" dari temen kuliah saya. Dan pas itu saya ingat komentar, "loh itu beda ya sama Universitas Islam Negeri (UIN)?".<br />
<br />
"<a href="https://www.uii.ac.id/profil/sejarah/">UII merupakan perguruan tinggi nasional tertua di Indonesia</a>". Kata Pak Rektor di penyambutan dosen baru beberapa bulan lalu. Pas denger ya, sempet kaget atau ngerasa bingung. Karena judul "kampus tertua" itu udah sering banget digaung-gaungin pas ada acara sama UGM. Tapi pas dilihat sejarahnya, wah iya juga, ternyata UII itu didirikan sebulan sebelum Indonesia merdeka!</p><p>Saya memang masuk UII dengan kondisi belum kenal UII 100%, jadi wajar misal banyak info yang baru saya denger.
Selain itu, saya juga baru tahu kalau <a href="https://www.idntimes.com/life/education/dian-arthasalina/10-universitas-swasta-terbaik-versi-kemenristekdikti-yuk-daftar">UII juga termasuk di jajaran perguruan swasta terbaik di Indonesia</a>, Saya lupa "terbaik" versi siapa yang disebut Pak rektor, tapi bagian itu lumayan bikin wow juga.</p><a name='more'></a>
<h2>
Kondisi Fisik Kampus</h2>
UII memiliki tiga kampus besar, satu kampus terpadu di Jl. Kaliurang km 14, satu di daerah Condong Catur untuk fakultas ekonomi, dan satu lagi di Jl Taman Siswa untuk fakultas hukum.<br />
<br />
Pas pertama masuk, yang saya rasain pertama kampus UII itu ternyata kecil banget dibanding dengan UGM (duh, maaf). Tapi walau kecil, UII tetap rindang dan adem karena di kaki gunung. Gedung-gedungnya juga cukup bagus. Dan saya sama istri sama-sama seneng lihat mushola-mushola UII yang selalu nyaman walau tanpa perlu mewah.<br />
<h2>
Visi Universitas</h2>
Salah satu yang bikin saya takjub dengan UII di awal-awal menjadi dosen ini adalah Visi UII. Tertulisnya, "<b>Terwujudnya UII sebagai rahmatan lil'alamin</b>". Sebuah visi yang berarti UII tidak hanya bertekad menjadi universitas terbaik, tetapi universitas yang memberikan manfaat di segala bidang: keilmuan, nasionalisme, dan Islam. Visi tersebut tidak terlepas dari sosok Prof. KH. Abdoel Kahar Moezakir, pendiri UII, dan dipegang secara turun temurun oleh semua petinggi UII. Saya bahkan ingat kata Pak Rektor, "<i>Seandainya nanti ada rektor yang menjadikan UII ini universitas negeri, berarti dia harus turun dari rektor karena tindakannya sudah tidak lagi sesuai dengan visi UII</i>"<br />
<br />
Bicara tentang Prof. Kahar Moezakir, di akhir tahun lalu salah satu kegiatan Prajab dosen baru UII adalah berziarah ke makam beliau. Rombongan sekitar 70 an orang dengan 2 bis mengunjungi makam beliau di <a href="https://goo.gl/maps/kGyNm4DJr4PFeAUc6">Boharen, Kotagede</a>. Dan ketika kami berkunjung ke makam beliau, tidak sedikit dari kami yang kaget plus terharu. Beliau adalah sosok pahlawan nasional, pendiri UII, yang meletakkan visi besarnya di UII, tetapi makam beliau? di tengah desa yang bahkan bis kami harus parkir cukup jauh untuk mendatangi makamnya. Benar-benar sosok pahlawan seperti di cerita-cerita fiksi.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0-BSX2CFUod437CDGHhevK2n6Ivgia33hO9UwTJd1PDX0h64CPWC4OOsqfRmb4NGopLyAuRL9bi1inuR9mU1Fcs0lfaWm8892FGuWQYY2rZDQZ3Eans6Lisg_YnS4nsz0lSKEeiNE9Us/s1600/Screenshot+from+2020-02-02+06-19-59.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="631" data-original-width="1297" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0-BSX2CFUod437CDGHhevK2n6Ivgia33hO9UwTJd1PDX0h64CPWC4OOsqfRmb4NGopLyAuRL9bi1inuR9mU1Fcs0lfaWm8892FGuWQYY2rZDQZ3Eans6Lisg_YnS4nsz0lSKEeiNE9Us/s640/Screenshot+from+2020-02-02+06-19-59.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Diambil dari laman resmi UII</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h2>
Ke-Islaman</h2>
UII tidak mengkotakkan diri terhadap salah satu ormas. Semua bisa diterima, dan diharuskan untuk saling toleran di sini. UII sendiri didirikan oleh beberapa tokoh ormas: NU, Muhammadiyah, Masyumi, dan beberapa lainnya. Tapi, itu bukan berarti UII menjadi kampus yang liberal yang menerima semua pendapat mentah-mentah. UII cukup tegas ketika ada pemikiran yang tidak sesuai dengan syariat Islam, bahkan jika <a href="https://www.uii.ac.id/sivitas-akademika-uii-tolak-revisi-uu-kpk/">itu berasal dari pemerintah</a>.<br />
<br />
Ada banyak juga kegiatan UII yang mendukung ke-Islaman ini. Di Informatika setiap dua bulan sekali diadakan pengajian rutin. Pengajian di masjid-masjidnya juga terus ada. Mahasiswa juga wajib ikut ta'lim (sejenis mentoring) dengan dosen selama 2 tahun, dan masih banyak lagi. Ketika adzan sholat, masjid dan mushola akan langsung terisi oleh jama'ah-jamaahnya.<br />
<br />
Dengan nuansa Islam yang mendukung, di UII juga akan sangat mudah kita menemui obrolan-obrolan Islami. Tidak perlu takut mengutarakan pendapat seputar Islam, atau berdiskusi seputar permasalahan islam di manapun. Pernah suatu hari, ditengah rapat diskusi muncul cerita tentang kisah Imam Syafi'i. Pernah juga terlibat obrolan di kantin saat makan siang yang membahas perang pemikiran umat Islam saat ini. Bahkan ketika prajab kemarin beberapa pemateri tidak segan untuk menunjuk peserta untuk membaca kitab arab gundul. Tetapi, saya tidak bisa bilang semua orang di UII punya pemikiran Islam yang baik (menurut saya), tetapi dengan lingkungan seperti ini, saya yakin kita bisa saling menjaga sikap, toleransi, dan semoga dari obrolan-obrolan tersebut bisa mendatangkan hikmah.<br />
<br />
Oh ya, karena suasana islami juga, beberapa souvenir kegiatan di sini juga bernuansa Islami, saya pernah dapat madu herbal, peci, dan UII juga memberi kitab Tafsir UII 11 jilid setiap untuk setiap dosen barunya.<br />
<br />
<h2>
Kurikulum Informatika 2016</h2>
Di Program Studi Informatika, hal menarik lain yang membuat saya kagum adalah kurikulumnya. Butuh waktu untuk memastikan pemahaman kurikulum saya sudah benar. Kurikulum Informatika UII yang dibuat tahun 2016 ini bahkan sangat sesuai dengan anjuran Mendikbud saat ini, yakni menggunakan <b>penjaluran sesuai rencana mahasiswa ke depannya</b>.<br />
<br />
Mahasiswa informatika UII di tahun keempat diharuskan untuk memilih satu dari sekian lima penjaluran yang disediakan. Jalur ini bukan berdasarkan keilmuan, seperti kampus pada umumnya, tetapi berdasarkan rencana mahasiswa ke depannya:<br />
<ul>
<li>Jalur magang untuk mahasiswa yang ingin mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan-perusahaan</li>
<li>Jalur perintisan bisnis untuk yang mau menambah pengalaman dalam membuat start-up</li>
<li>Jalur kuliah ke luar negeri untuk yang ingin menambah pengalaman berinteraksi dengan orang luar</li>
<li>Jalur pengabdian masyarakat untuk yang ingin membuat program langsung terjun ke masyarakat </li>
<li>Jalur penelitian, nah yang ini adalah jalur orang kuliah pada umumnya, membuat skripsi dengan tujuan penelitian. Di jalur ini masih dibagi lagi jadi beberapa peminatan.</li>
</ul>
Pemilihan jalur ini tentu menjadikan skripsi mahasiwa bisa lebih terarah juga. Ketika mahasiswa ingin mendapatkan pengalaman kerja, maka bisa ambil jalur magang dan skripsinya pun akan disesuaikan dengan kasus-kasus di tempat magangnya. Kalau yang ingin ambil teori-teori di skripsinya, bisa ambil jalur penelitian. Menurut saya, kurikulum ini sangat "radikal" sekaligus "realistis". Karena setiap mahasiswa punya minat yang berbeda, sangat tidak pas juga jika kita paksakan untuk selalu melakukan penelitian mendalam di skripsinya.<br />
<h2>
Penutup</h2>
Mungkin itu dulu saja kesan saya selama ini 4 bulan ini. Masih banyak kesan lain yang menarik sebenernya, tapi mungkin akan ditulis di lain artikel. Seperti bagaimana di UII cukup berkembang kegiatan Data Science-nya, bagaimana mudahnya interaksi dosen mahasiswanya, dan masih banyak lagi. Jika ada yang ingin ditanyakan seputar UII silakan tulis saja di kolom di bawah :) Terima kasih, semoga bermanfaat.<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-71282299965015097052020-01-17T00:04:00.003+07:002021-08-17T19:26:44.372+07:00Seleksi Dosen Universitas Islam Indonesia<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://1.bp.blogspot.com/-lhcnqkt3CS0/XiCTysnlKrI/AAAAAAAACeo/W5CsmC0yzU0Qf1Np2MYnpnB5KZeFRKaqgCLcBGAsYHQ/s640/WhatsApp%2BImage%2B2020-01-16%2Bat%2B23.44.13.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="640" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu ruang "serbaguna" informatika UII</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Alhamdulillah, sudah 3 bulan lebih ini saya menjalankan aktivitas baru sebagai dosen program studi Informatika di <a href="https://www.uii.ac.id/">Universitas Islam Indonesia (UII)</a>. Saya yakin tidak semua orang pernah mendengar nama Universitas ini, karena saya sendiri baru tahu tentang keberadaan UII beberapa bulan setelah mulai kuliah di Jogja tahun 2012 lalu.<br />
<br />
Sebenernya ada banyak hal yang menarik untuk diceritakan kalau bicara tentang "menjadi dosen". Tapi, pada artikel ini saya hanya akan sekilas ceritakan tentang pengalaman seleksi dosen di Universitas Islam Indonesia (versi seingat saya). Semoga di lain kesempatan saya bisa juga cerita tentang apa-apa yang saya rasa cukup menarik tentang "dosen" atau "kampus UII" ini.<br />
<br />
<h2>
Rekruitmen Dosen UII</h2>
Rekruitmen dosen UII bisa dibilang tidak pasti setiap tahun akan ada. Sekalipun ada bukaan, tidak semua prodi juga membuka rerkuitmen dosen baru. Selain itu juga tidak bisa dipastikan perkiraan waktu rekruitmen dosen UII, bisa jadi akhir tahun atau awal tahun. Intinya proses rekruitmen dosen bisa jadi berbeda modelnya
setiap bukaannya. Jadi jadikan artikel ini hanya sebagai gambaran umum
saja dan kalau Anda berminat jadi dosen di UII sering-sering pantau <a href="http://hrd.uii.ac.id/">hrd.uii.ac.id.</a><br />
<a name='more'></a><br />
<h2>
Seleksi Berkas</h2>
Seleksi dosen UII tahun ini berlangsung dalam beberapa tahap. Tahap awal adalah seleksi berkas. Kalau dilihat perbandingan dosen yang lolos tiap tahap, untuk tahun ini, rasanya tahap seleksi berkas yang paling banyak mengugurkan pesertanya. Denger-denger alasannya karena tahun ini batas minimal TOEFL UII sedikit lebih tinggi dari sebelumnya (saya lupa berapanya).<br />
<br />
Beberapa poin yang menarik dari seleksi berkas UII tahun ini:<br />
<ul>
<li>Banyak sekali berkas yang mesti di "legalisir", mulai dari Akte, KK, sampai SKCK</li>
<li>Surat sehat yang diminta cukup lengkap dari jasmani, rohani, dan bebas Napza </li>
<li>Tidak perlu surat rekomendasi dosen </li>
<li>Ada syarat tidak boleh punya keluarga/saudara yang berada di Fakultas yang dituju.</li>
</ul>
Bagi peserta yang dinyatakan lolos berkas akan masuk ke seleksi tahap pertama.<br />
<br />
<h2>
Seleksi Tahap Pertama </h2>
Seleksi tahap pertama UII adalah berupa tes tulis pengetahuan umum dan ke-Islaman. Tes tulis ini dilaksanakan di kampus terpadu UII di Jalan Kaliurang ates. Topik tes pengetahuan umum yang diujikan cukup luas mulai dari pengetahuan sejarah, politik, teknologi, lingkungan, dan banyak lagi. Untuk tes ke-Islaman materi yang diujikan cukup luas, mulai dari taharah, sholat, haji, hingga fiqih jual beli.<br />
<br />
Contoh soal pengetahuan umum & ke-Islaman (harusnya pilihan ganda):<br />
<ul>
<li>Contoh layanan penyimpanan dokumen secara online adalah ...</li>
<li>Kebijakan Jokowi untuk melestarikan lingkungan adalah ... </li>
<li>Hasil sidang PPKI adalah ...</li>
<li>Seseorang yang dulu sudah pernah haji ketika masih kecil, ketika sudah dewasa dan mampu, hukum ibadah haji baginya adalah ...</li>
</ul>
Ketika mengikuti tes tahap pertama ini, jelas saya super deg-degan. Di tes ini saya pertama kali bertemu dengan calon-calon dosen lain, dari yang muda sampai tua. Selain itu, kesan saya waktu tes tahap pertama ini juga lumayan kaget karena ternyata soalnya sangat luas cakupannya dan juga mendalam. Saya ingat ada banyak istilah yang saya tidak tahu di tes ke-Islaman bagian fiqih jual beli yang membuat saya cukup minder.<br />
<br />
<h2>
Seleksi Tahap Kedua</h2>
Seleksi tahap kedua ditujukan untuk peserta yang dinyatakan lolos tahap pertama. Seleksi ini mencakup tes psikologi dan wawancara keislaman. Tes psikologi sendiri ada tiga bagian, yakni tulis, wawancara, dan FGD.<br />
<br />
Untuk tes tulis seperti pada umumnya, ada rangkaian tes yang cukup panjang dan lengkap, tes koran hingga tes menggambar. Pada tes wawancara, kita ditanyain banyak hal seputar pengalaman kerja dan kegiatan akhir-akhir ini. Kebanyakan pertanyaan bukan pertanyaan yang perlu perdebatan atau penjelasan yang sulit karena lebih ke pengalaman pribadi. Di saat Focus Group Discussion (FGD) kita akan dikelompokkan menjadi 5-6 orang lalu diberi sebuah kasus yang harus diselesaikan dan didiskusian secara berkelompok lalu mempresentasikan hasilnya ke hadapan penilai.<br />
<br />
Tes yang paling bikin deg-degan adalah wawancara ke-Islaman. Di tes ini setiap peserta akan diwawancara dan ditest secara lisan / tulisan satu persatu (berbentuk pos-pos) dengan penguji yang berbeda-beda. Seinget saya ada 4 pos test:<br />
<ul>
<li><b>Tes hafalan Quran & Doa</b>: kita disuruh membaca hafalan terjauh kita lalu diuji oleh penguji. Selain itu penguji juga akan menguji hafalah kita pada surat-surat pendek (juz 'amma) dan doa sehari-hari. </li>
<li><b>Tes tulis dan baca Quran</b>: Pada tes ini kita diminta menuliskan suatu bacaan yang biasa kita baca tanpa boleh melihat referensi, misalnya "<i>innalilahi wa inna ilaihi rajiuun</i>". Selain itu, di pos ini kita juga diuji untuk membaca dan menerjemahkan suatu ayat.</li>
<li><b>Tes wawasan keislaman</b>: atau apa namanya, intinya di pos ini kita diwawancara tentang masalah-masalah umat islam saat ini. Bahasan waktu itu mulai dari politik sampai media sosial.</li>
<li><b>Tes sholat dan taharah</b>: di tes ini kita ditanya-tanya bacaan, arti, tata-cara, sampai hukum setiap aksi pada sholat. Dulu diantara ke empat tes itu tes ini yang paling susah karena pengujinya bener-bener ngasih pertanyaan yang "tricky" banget.</li>
</ul>
Tahap ini juga lumayan banyak menggugurkan peserta.<br />
<br />
<h2>
Seleksi Tahap Ketiga</h2>
Yups, setelah melalui rangkaian tes psikologi, pengetahuan umum, dan keislaman, barulah dilakukan tes keilmuan. Tes ini dilakukan di prodi masing-masing. Di sini saya pertama kali bertemu dengan calon-calon dosen informatika.<br />
<br />
Untuk prodi informatika, terdapat empat jenis tes:<br />
<ul>
<li><b>Tes tulis & coding</b>: Peserta diminta membuat program, merancang basis data, dan sebagainya.</li>
<li><b>Tes microteaching</b>: Peserta diminta mengajar sekelompok mahasiswa (dengan diawasi banyak dosen) dengan suatu topik dasar (saat itu topiknya adalah algoritma)</li>
<li><b>Tes presentasi</b>: Ini tes yang saya ngerasa paling gagal :( Peserta diminta untuk presentasi suatu karya ilmiah yang pernah dipublikasikan disertai tanya jawab, menggunakan bahasa inggris! Presentasinya dihadapan belasan dosen! jadi bisa kebayang deg-degannya, apalagi pas tanya jawab.</li>
<li><b>Tes wawancara</b>: Di tes wawancara peserta banyak ditanyai seputar pengalaman dan rencana ke depannya. Misalnya yang saya ingat, saya sempet bingung pas ditanya sama Pak Dekan kenapa nilai matakuliah S1 saya Persaman Diferensial Elementer nilainya D ._.</li>
</ul>
<h2>
Akhir</h2>
Alhamdulillah, setelah melalui rangkaian tes sekitar 2 bulan dan dengan hasil yang saya kira tidak terlalu baik juga, saya diterima menjadi dosen informatika UII. Proses rekruitmen UII bener-bener memberi pengalaman dan wawasan baru bagi saya, khususnya di ke-Islaman.<br />
<br />
Selain itu Salah satu yang pailng saya suka dari proses rekruitmen ini adalah jadwalnya yang jelas dari jauh-jauh hari. Jadi temen-temen calon dosen yang dari luar kota juga bisa menyesuaikan waktu untuk proses rekruitmen ini.<br />
<br />
Semoga bermanfaat dan bagi pembaca yang mau ikut seleksi dosen UII, semoga diberikan hasil yang terbaik.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-8180907535913835592019-08-26T07:11:00.004+07:002019-12-16T04:40:15.157+07:00Ujian Agama<blockquote class="tr_bq">
Ikuti! ujian agama Islam dengan hadiah yang luar biasa besar. Materi yang diujikan adalah materi dasar yang sewajarnya diketahui umat Islam. Ujian akan diadakan lusa bertempat di ... dst.</blockquote>
<br />
Tiba-tiba kebayang misal ada pengumuman seperti itu. Sebuah ujian atau lomba dengan hadiah yang menarik semua orang. Kita masih punya waktu satu hari untuk me-refresh pengetahuan agama kita. Kira-kira, apa tanggapan kita?<br />
<br />
Mungkin sebagian dari kita ada yang mengeluhkan waktu satu hari tidak akan cukup untuk merefresh kemampuan agama kita. Sebagian yang lain mungkin langsung menyibukkan diri mempelajari bab-bab pelajaran agama dari SD-SMA. Atau malah sebagian lagi masih bingung apa yang harus dipelajari?<br />
<br />
Apapun tanggapannya, rasanya itu bisa jadi bahan renungan buat kita semua. Yang sebenarnya bisa mengarahkan ke pertanyaan utamanya, seberapa mengenal sih kita dengan agama kita?<br />
<br />
Jadi inget celetukan teman waktu ujian Agama semasa kuliah dulu, bukankah kalau agama adalah seasuatu yang harusnya diterapkan sehari-hari itu berarti kita tidak perlu takut dengan ujiannya? bukankah ujian di akhirat itu lebih berat dan lebih tiba-tiba?<br />
<br />
<i><span style="font-size: x-small;">*yang terpikirkan saat diantar istri ujian agama setelah sekian tahun lamanya beragama Islam</span></i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-77268277559868168562019-08-06T00:49:00.001+07:002021-08-17T19:27:17.203+07:00Structilmy<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-bKav24Z4B7Y/XUhr1VAfQSI/AAAAAAAACXc/-l5EO3m0-JswIAQAsZX5Vw3wNQ7F2kNAgCLcBGAs/s1600/Screenshot_2019-08-06%2BStructilmy%2B-%2BTutorial%252C%2BCatatan%252C%2BDokumentasi.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="754" data-original-width="1282" height="376" src="https://1.bp.blogspot.com/-bKav24Z4B7Y/XUhr1VAfQSI/AAAAAAAACXc/-l5EO3m0-JswIAQAsZX5Vw3wNQ7F2kNAgCLcBGAs/s640/Screenshot_2019-08-06%2BStructilmy%2B-%2BTutorial%252C%2BCatatan%252C%2BDokumentasi.png" width="640" /></a></div>
<br />Akhir tahun 2018 lalu, setelah diskusi sama istri beberapa kali, kami memutuskan untuk membuat sebuah "blog" di mana kami bisa berbagi ilmu seputar teknologi yang kami peroleh. Blog itu bisa <a href="https://structilmy.com/">dikunjungi di sini,</a> namanya <b>Structilmy</b>.<br />
<br />
Alhamdulillah, sudah beberapa artikel terbit selama beberapa bulan ini walau belum rutin-rutin banget. Sebenarnya, akhir-akhir ini saya malah terasa lebih semangat untuk menulis di sana. Mungkin karena jam mengajar sangat berkurang semester ini, menulis di sana bikin keinget serunya ngajar.<br />
<br />
Nama blognya emang terkesan susah, tapi semua itu berawal dari niat membuatnya. Niat utamanya sederhana, kalau pinjam kata-kata dari buku CP nya Steven Halim:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Increasing the Lower Bound</blockquote>
Sebagai seorang pelajar, kami sadari selain terus belajar kami juga harus mempertanggungjawabkan ilmu kami. Jujur saja, saya pribadi belum bisa berkontribusi banyak atau membuat sesuatu karya yang dapat dirasakan manfaatnya. Karena saya tidak 100% di industri saya belum bisa membuat karya yang nyata, dan karena saya juga tidak 100% di akademisi, saya juga belum bisa melakukan riset yang nyata. Karenanya daripada saya menunggu 100%, kenapa tidak kita coba dari yang sesederhana berbagi ilmu? Membantu menjelaskan dengan bahasa kita apa yang telah kita pahami.<br />
<br />
Bicara pada bidang yang saya dan istri tekuni, yakni Artificial Intelligence, kami melihat betapa besar jarak tertinggalnya pengetahuan dan teknologi kebanyakan kita -orang Indonesia jika dibandingkan orang-orang di luar sana. Bahkan di level "riset" baik di industri ataupun di akademisi, kita masih tertinggal. Apalagi yang di level penerapan.<br />
<br />
Di sini saya mungkin terlihat meng-generalisir, toh masih banyak kok orang-orang Indonesia yang juga berprestasi dan berada di garis terdepan di bidang ini. Tidak sedikit kok yang kerja di Google, Apple, atau Facebook. Atau yang namanya mendunia karena karyanya. Tetapi saya di sini mencoba melihat dari hitungan persentase sederhana: berapa persen orang Indonesia yang menggeluti bidang teknologi dan berada di garis terdepan? 50%?<br />
<br />
Seperti yang ramai dibicarakan (atau setidaknya yang saya petik) selama pesta politik kemarin, setiap masalah sebenarnya bisa dilihat dari dua sisi. Melihat ke depan dan bicara optimisme, kita masih punya banyak orang yang berprestasi dan yakin bisa memajukan indonesia. Atau melihat ke belakang dan bicara empati, kita masih punya banyak orang yang tertinggal jadi mari kita luangkan untuk berbagi.<br />
<br />
Karena kita tidak akan pernah tahu ilmu mana yang kita miliki akan bermanfaat nantinya, jadi kenapa tidak mencoba berbagi semuanya?Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-25165560879904364032019-05-29T07:25:00.001+07:002020-01-26T20:48:25.816+07:00Carcassonne<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtHdSzbhL4iFd4cspLkFMzDN827PtcREV_dkvYhOmYt4GtUwUIgxpe2hocsnIShdT4gvP54ESl7JrUD185BwzLMGZnV07E2z7AzAjs6IIeMLHQMTE7BVx2Hn3bSB9voEZiF-HJu1fONNc/s1600/DSC02941_fixed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtHdSzbhL4iFd4cspLkFMzDN827PtcREV_dkvYhOmYt4GtUwUIgxpe2hocsnIShdT4gvP54ESl7JrUD185BwzLMGZnV07E2z7AzAjs6IIeMLHQMTE7BVx2Hn3bSB9voEZiF-HJu1fONNc/s400/DSC02941_fixed.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Bermula pas di kantor lagi rame-ramenya mbahas boardgame terus jadi googling-googling tentang boardgame. Setelah sekilas baca-baca, saya pun jadi tertarik. Sebenarnya kita mungkin tahu dan sering bermain beberapa jenis boardgame yang cukup populer di Indonesia, seperti monopoli, catur, kartu remi, kartu uno, dsb. Tetapi sebenarnya ada banyak boardgame di luar sana yang tidak kita ketahui dan punya aturan main yang menarik!<br />
<br />
Berbekal browsing ulasan di youtube, toko online dengan promo-promonya, berjumpalah saya dengan sebuah boardgame yang menurut saya pas untuk keluarga, yakni <a href="https://boardgamegeek.com/boardgame/822/carcassonne">Carcassonne</a>. Waktu itu saya berharap boardgame bisa jadi mainan alternatif yang menarik untuk mengalihkan perhatian kita dari smartphone dan juga memunculkan interaksi lebih dengan para pemainnya, dengan keluarga misalnya.<br />
<h2>
Sekilas tentang Carcassonne </h2>
Carcassonne adalah boardgame classic (dibuat pertama kali tahun 2000 awal) dengan konsep yang menarik dan aturannya mainnya sederhana. Kita bisa dengan mudah njelasin ke adek atau keponakan yang masih SD bagaimana cara mainnya. Saya tidak akan menjelaskan detail bagaimana aturan mainnya, bisa dibrowsing di youtube atau <a href="https://images.zmangames.com/filer_public/d5/20/d5208d61-8583-478b-a06d-b49fc9cd7aaa/zm7810_carcassonne_rules.pdf">download rulebooknya</a>.<br />
<br />
Intinya para pemain pada setiap gilirannya disuruh meletakkan Tile yang merupakan sebuah gambaran <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Carcassonne">kota tua Carcassonne</a>. Tile yang diletakkan harus memiliki gambar yang sama dengan sejejernya (mirip aturan domino), misal sawah dengan sawah, jalan dengan jalan, atau kota dengan kota. Lalu kita akan diberi kesempatan untuk mengatur strategi peran pion kita di Tile yang kita pasang. (perhatikan gambar di atas, peta carcassonne terdiri dari beberapa Tile yang saling menyambung).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/G6VpW4Vljr8/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/G6VpW4Vljr8?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
<h2>
Yang menarik </h2>
Dari beberapa game yang pernah saya mainkan (saya membandingkan dari semua game yang pernah saya mainkan, termasuk game HP). Menurut saya, Carcassonne adalah game yang paling "memuaskan" saya. Melihat bagaimana permainan dimulai dari sebuah Tile, lalu berkembang hingga menjadi sebuah area yang besar (ada >70 tiles) benar-benar memuaskan visual saya. Nantinya sambil berjalan, akan ditemukan bentuk-bentuk kota yang unik, jalan-jalan yang rumit, dan beragam formasi peta yang pasti berbeda setiap kita bermain.<br />
<br />
Dalam interaksi antar pemain, permainan ini juga mengizinkan kita untuk bermain secara agresif ataupun pasif. Bermain agresif, kita bisa jadi menggangu kota atau jalan yang sedang dibangung pemain lain, sehingga pemain tersebut kesulitan mendapatkan poin (konsep ini banyak ditemukan di game-game populer seperti Uno, Catur, dan Monopoli). Sedangkan bermain pasif, permain fokus berkarya membangun area sendiri untuk mendapatkan poin maksimal (mirip dengan konsep beberapa game kartu remi yang fokus pada "luck"). Dengan dua konsep tersebut, interaksi antar pemain bisa jadi sangat seru karena kita bermain di area yang sama, sangat sulit untuk menjadi terus pasif tanpa sengaja membuat "emosi" pemain lain :)<br />
<br />
Bicara <a href="https://boardgamegeek.com/thread/5856/luck-factor">tentang faktor "luck"</a>, saya setuju game ini memiliki sedikit faktor keberuntungan untuk bisa menang (istri saya menang jauuh lebih banyak dari saya ._.). Game ini menyediakan banyak strategi yang bisa digunakan, 1 tile yang kita dapat bisa kita manfaatkan dengan beragam cara, mulai dari fokus membangun, fokus mencari poin, atau fokus menghalangi pemain lain. Peran "farmer" dalam game ini juga menjadikan para pemain harus berpikir jauh ke depan dalam memanfaatkan setiap tile yang diperoleh.<br />
<br />
Game ini juga menyediakan <a href="https://www.zmangames.com/en/games/carcassone/">banyak expansion</a> (game tambahan) yang dijual terpisah yang akan membuat Carcassonne tidak akan pernah membosankan.<br />
<h2>
Penutup</h2>
Setelah bermain game ini beberapa kali, yang paling saya kagumi adalah bagaimana cerdasnya si pembuat game, <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Klaus-J%C3%BCrgen_Wrede">Klaus-JĂĽrgen Wrede</a>. Game yang dia buat tahun 2000 an ini sudah bertahan hampir 2 dekade dan menjadi favorit banyak orang. Dengan aturan yang sederhana, bisa tercipta beragam strategi, kepuasan visual, dan keberhasilan dalam menciptakan game yang penuh interaksi. Di sini saya merasa memang setiap orang bisa punya bakat dan jalannya sendiri.<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-70650772415679502272019-05-12T06:33:00.001+07:002020-01-26T20:48:26.052+07:00Setahun di Klaten<br />
Kalau diinget, pertengahan Januari tahun lalu saya sama istri memutuskan untuk memindah barang-barang kontrakan kami dari Jogja ke Klaten. Jadi sudah lebih dari setahun sebenarnya saya tinggai di kota ini. Walau secara resmi saya dapat KTP Klaten baru di pertengahan Mei tahun lalu<br />
<br />
Dengan latar saya yang tinggal belasan tahun di metropolitan Surabaya dan lima tahunan di Yogyakarta, rasanya ada banyak cerita dari mata pribadi yang bisa saya ceritakan tentang kota ini. Kota kelahiran istri saya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeBKGnuQu0a2FkbSe5nc0N9Ohyphenhyphens1iNNfztu3s_dD2TKLtWuLagCFvL-A07akTtABwDfEU2vkRNEJMunePVrGhVqYsrystN3k0D_SLDRp81glz35CXURsJaVnO3EzKEGcQAeje03zLBhsE/s1600/WhatsApp+Image+2019-05-12+at+06.26.26.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeBKGnuQu0a2FkbSe5nc0N9Ohyphenhyphens1iNNfztu3s_dD2TKLtWuLagCFvL-A07akTtABwDfEU2vkRNEJMunePVrGhVqYsrystN3k0D_SLDRp81glz35CXURsJaVnO3EzKEGcQAeje03zLBhsE/s400/WhatsApp+Image+2019-05-12+at+06.26.26.jpeg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">foto random di Klaten</td></tr>
</tbody></table>
<h2>
Seperti apa kotanya? </h2>
Kabupaten Klaten posisinya ada di antara dua kota yang lebih besar Jogja dan Solo. Rasanya pas banget di tengah-tengahnya. Klaten ke Jogja dan Klaten ke Solo sama-sama menempuh waktu sekitar 1 jaman perjalanan normal. Kalau saya melihat Klaten itu seakan dibagi jadi tiga bagian berdasarkan keramaiannya. Satu daerah Prambanan, satu Klaten Kota, dan satu daerah Delanggu (dekat solo). Karena di antara daerah tersebut hanya terlihat pemukiman sedikit, dengan sawah yang luas dan jalan besar penghubung Jogja-Solo.<br />
<br />
Ya, karena berada di tengah-tengah kota besar, kota ini terasa hanya seperti keramaian di jalur antara Jogja-Solo. Bahkan ada jalan bypass yang melingkari kota ini, jadi kendaraan yang ingin ke Jogja atau ke Solo tidak perlu melalui bagian tengah kota ini. Tapi bagusnya, itu menjadikan klaten kota lebih tenang :)<br />
<h2>
Yang menarik di sini</h2>
Saya tinggal di Klaten Kota, dan yang menyenangkan di sini adalah rasanya kota ini tenang sekali dibanding Surabaya dan Jogja. Dengan luas kota yang tidak terlalu luas dan tingkat keramaian yang benar-benar tidak ramai, saya merasa tidaklah sulit untuk mencapai suatu lokasi dari rumah saya. Saya tidak masalah ke alun-alun untuk beli ronde yang enak atau bolak-balik ke stasiun untuk beli tiket kereta, atau ke toko buku pukul setengah 9 malam, jalanannya terasa mudah sekali.<br />
<br />
Untuk makanannya harganya masih lebih murah dari Surabaya. Mungkin daerah Jogja sekitarnya harga apa-apa memang lebih murah. Yang khas dan terkenal di mana-mana adalah Sop Ayam Pak Min Klaten, yang malah saya belum pernah makan di Klaten. Selain iitu, ada banyak makanan-makanan yang khas yang rasanya baru saya temui di sini, seperti Soto Seger (asli boyolali) ada Bubur Lethok (bubur dengan sayur tempe/tahu, ini enak) ada juga Bubur Koyor, Soto Bebek, dan masih banyak lagi (bahkan yang terkenal juga ada rica-rica gukguk atau sweekee). Cafe-cafe dengan style modern juga ada kok di sini. rasanya, cita rasanya lebih beragam ketimbang di Jogja, mungkin karena Klaten yang berada di "tengah-tengah".<br />
<br />
Yang menarik juga di sini karena dekat Boyolali yang terkenal dengan Sapi dan olahannya, kita bisa menemui banyak warung susu segar pas malam hari yang jadi tongkrongan anak-anak muda. Juga rumah makan steak "Star Steak" yang saya akui enak apa-apanya dan harganya sangat terjangkau! hanya berkisar 15ribuan. Jujur aja, semenjak kenal "Star Steak" Klaten, rasanya makan di "Waroeng Steak" Jogja itu kayak sia-sia banget ._.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCSOVd-ppLiTp4qbigMFH0NQTQg7h2FnHNbqpRySrBWdh1uOqKbQfsBxHiCu9e7r89fqdS6LphGoyAJDjgOUfJp-17fV_vTL2CUOuL9bfK8nZoGku5nc2lHNrMcWCWzvvMH-5nn7eIwi8/s1600/16464621_725181494312344_4119009362125520896_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="667" data-original-width="1000" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCSOVd-ppLiTp4qbigMFH0NQTQg7h2FnHNbqpRySrBWdh1uOqKbQfsBxHiCu9e7r89fqdS6LphGoyAJDjgOUfJp-17fV_vTL2CUOuL9bfK8nZoGku5nc2lHNrMcWCWzvvMH-5nn7eIwi8/s400/16464621_725181494312344_4119009362125520896_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Star steak deket stadion</td></tr>
</tbody></table>
Untuk adat dan budaya, di sini masih kental, daerah yang agak "pedesaan" punya tradisi-tradisi yang masih dilakukan sampai sekarang. Salah satu tradisi yang saya ikuti adalah "Sadranan" ini tradisi mendoakan leluhur kita, biasanya dilakukan menjelang Ramadhan. Di tiap daerah punya "bentuk" yang beda dari acara sadranana ini. Ada yang hanya sekedar menabur bunga dan mendoakan, ada yang pakai makan-makan di sepanjang jalan, ada yang menggunakan dupa-dupa dan lainnya.<br />
<br />
Sama seperti daerah "Jawa" lainnya orang-orang di sini juga punya pribadi yang mirip, ramah-ramah dan penuh unggah-ungguh. Di sini sikap orang-orangnya tidak se-individualis orang-orang kota. Banyak kegiatan yang membuat kita akan saling berinteraksi dengan yang lain, ngobrol, kenalan. Karenanya, saya yang sebagai warga kota benar-benar masih terus memperhatikan apa yang baiknya dilakukan pada suatu momen. Hal yang sederhana adalah mengingat kosakata Bahasa Jawa Kromo (halus). Belajar bahasa jawa halus sangat penting untuk berinteraksi di sini.<br />
<h2>
Melihat satu jam ke depan</h2>
Seperti yang saya ceritkan di awal, kota ini berada satu jaman perjalanan dari kota Jogja. Dan karena saya dan istri punya aktivitas yang tidak sedikit di Jogja, maka yang menarik, hal ini menjadiakan kami berdua "manusia yang melihat satu jam ke depan". Iya, kalau kami siap-siap semua jam 7 artinya kami akan mulai beraktivitas jam 8 di Jogja nanti. Dan kalau kami pulang dari Jogja jam 3, kemungkinan sampai Klaten jam 4 an (bisa lebih karena jam pulang lebih macet).<br />
<br />
Aktivitas Jogja-Klaten kadang sangat menguji fisik dan mental kami. Saya sering ngantuk di jalan (jika kurang tidur atau habis aktivitas berat di Jogja) dan akhirnya memutuskan istirahat sebentar entah di pinggir jalan atau di pom bensin. Semangat kerja juga bisa naik turun karena bisa jadi luntur di tengah panas perjalanan (kadang sampai Jogja, nyemangatin diri dengan minum kopi).<br />
<br />
Tapi seperti kata orang "what doesn't kill you, make you stronger", insyaAllah saya tidak akan mengeluh dengan kegiatan ini, saya yakin suatu hari nanti saya akan terbiasa dengan pola ini dan menjadikan pribadi saya lebih baik dalam manajemen waktu dan tenaga, insyaAllah.<br />
<br />
---<br />
<br />
Itu sekilas tentang Klaten dari saya! saya buat catatan ini agar saya juga bisa lihat bagaimana bertahun-tahun lagi saya akan melihat Klaten :)Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-31814865742238814302019-03-05T17:05:00.001+07:002020-01-26T20:48:25.863+07:00Ketika Istri MemasakSaya inget beberapa tahun lalu ketika lihat MasterChef Indonesia, saya sering nggak nyangka, gimana ceritanya seorang pengusaha mebel dan seorang guru menjadi peraih juara 1 dan 2 di MasterChef Indonesia. Reality show tersebut benar-benar men-<i>trigger</i> pertanyaan besar, apa iya orang yang bukan berlatar chef masih bisa menghasilkan masakan dengan kualitas di atas rata-rata?<br />
<br />
Dan ternyata, iya, bisa saja.<br />
<br />
Setelah menikah, setelah melihat bagaimana istri saya bisa menghasilkan beragam masakan yang "wah-wah" padahal nggak pernah yang namanya sekolah masak, saya jadi yakin bahwa memasak itu mungkin mirip dengan membuat program (coding).<br />
<br />
Saya selalu bilang di awal kelas, "<i>Pemrograman itu sebenarnya hanya
terdiri dari tiga bagian penting: Input-output, Percabangan, dan
Perulangan, tapi setelah itu dengan mengkombinasikan alur penggunaan tiga bagian itu kamu bisa membuat
beragam aplikasi dari Flappy Bird hingga Microsoft Office</i>"<br />
<br />
Benar saja, jika kita bisa paham sifat-sifat bahan makanan yang ada, bagaimana proses dan alurnya bekerja, kita bisa menciptakan beragam kreasi masakan (mungkin) tanpa perlu bertahun-tahun sekolah -walau kayaknya pengalaman tetap akan berkata beda- dengan cara mengkombinasikan urutan bahan dan metode yang kita ketahui.<br />
<br />
Dengan mengetahui bagaimana bahan-bahan itu saling membangun, kita jadi bisa memilih suatu bahan untuk menggantikan bahan yang lain, membayangkan rasa apa yang akan hilang dan muncul ketika menggunakan suatu bahan, atau sekadar lebih berhati-hati memperhatikan urutan pencampuran bahan karena proses kimiawi yang terjadi. Sehingga bisa menghasilkan masakan enak yang bukan sekadar "kebetulan".<br />
<br />
... <br />
<br />
Ya.. setidaknya itu yang selalu saya rasakan ketika melihat istri saya yang programmer sedang memasak :)<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvgfd5ZuE2yqrq9KaSTAJ0DJFVAqYzprTDONDmrqLhw39Ge9huQubggWP9mI4nvCLiFNJSexgA0r02sOPvZvV4SJDUACA3-eP50kYbMbnsy4lxOHo1ThWqk_Bt8vXjThY5jfS_lmeP9r8/s1600/DSC02894.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvgfd5ZuE2yqrq9KaSTAJ0DJFVAqYzprTDONDmrqLhw39Ge9huQubggWP9mI4nvCLiFNJSexgA0r02sOPvZvV4SJDUACA3-eP50kYbMbnsy4lxOHo1ThWqk_Bt8vXjThY5jfS_lmeP9r8/s640/DSC02894.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cookies!</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-62515801302285499112019-01-19T22:08:00.000+07:002020-01-26T20:48:25.958+07:00PyTorch Scholarship Challenge 2018/2019Oktober lalu, saya nggak sengaja dapat kabar kalau Facebook mengadakan kerja sama dengan Udacity berupa pengadaan course deep learning menggunakan framework deep learning buatan mereka, yakni <a href="https://pytorch.org/">PyTorch</a>. Waktu itu yang kepikiran, wah menarik ya mempromosikan framework mereka dengan bikin course gini. Tapi ternyata ada yang lebih menarik, jadi selain kerja sama dalam membuat course, Facebook juga menyediakan <a href="https://www.udacity.com/facebook-pytorch-scholarship">beasiswa nanodegree untuk course Deep Learning with PyTorch</a> (senilai $999 atau setara 14 jutaan rupiah). <br />
<h3>
Alur Beasiswa</h3>
Untuk mendapatkan beasiswa tersebut terdapat dua tahapan yang harus dilalui. Tahapan pertama adalah untuk seleksi awal ke Fase 1. Seleksinya berupa menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam formulir yang lumayan panjang dan detail, yang berisi pertanyaan teknis ataupun non-teknis. Dari seleksi ini akan dipilih 10,000 peserta terbaik dari seluruh penjuru dunia untuk mengikuti seleksi Fase 1.<br />
<br />
Di Fase 1 kita diharuskan mengikuti course Udacity "<a href="https://www.udacity.com/course/deep-learning-pytorch--ud188">Intro to Deep Learning with Pytorch</a>" selama kurang lebih 2 bulan. Lalu kita akan dievaluasi dari keaktifan di forum, hasil tugas akhir, dan tugas-tugas hariannya. Dari Fase 1 hanya akan dipilih 300 peserta terbaik untuk mendapatkan beasiswa nanodegree tersebut.<br />
<h3>
</h3>
<h3>
Saya dan istri pun daftar</h3>
Saya kabarin istri tentang berita ini dan kami berdua putuskan untuk sama-sama daftar. Saya mulai coba mengisi formulir yang diajukan untuk seleksi awal. Ada dua bagian yang menurut saya paling susah di seleksi awal ini, yang pertama pertanyaan teknis tentang Numpy dan bagian alasan kenapa ingin daftar.<br />
<br />
Yang bagian Numpy, itu kita bukan dikasih soal terus ditanya operasi mana yang digunakan, tapi ditanya operasi mana yang paling efisien dan bisa digunakan ._. disitu saya lumayan lama cari tahu mana jawaban yang paling tepat (dengan bantuan google dan banyak coba-coba). Sedangkan di bagian alasan kenapa ingin daftar, ini kerasa susah kayaknya karena bahasa inggris saya yang mengharukan. Istri saya yang juga daftar kayaknya lebih lancar karena bahasa inggrisnya yang juga lebih bagus ._. tapi karena saya nggak boleh lihat isinya, ya sudah jadi nggak bisa cerita banyak apa yang ditulis sama istri saya.<br />
<h3>
Beberapa hari kemudian</h3>
Alhamdulillah, beberapa hari kemudian saya dapat email dari Udacity dengan subject yang menyenangkan: "<b>Rian, you've been accepted!</b>". Email berisi ucapan selamat karena lolos 10,000 besar, dan detail untuk seleksi Fase 1. Oh ya dan sebuah "badge" dari Udacity yang saya nggak tahu itu buat apa:<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-L2lMevf3W58/XELATKMt5MI/AAAAAAAACHQ/75RPrJ6wwVMFndJd_5A47a6Ar3exuVhwACLcBGAs/s1600/unnamed.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1400" data-original-width="1400" height="320" src="https://4.bp.blogspot.com/-L2lMevf3W58/XELATKMt5MI/AAAAAAAACHQ/75RPrJ6wwVMFndJd_5A47a6Ar3exuVhwACLcBGAs/s320/unnamed.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">badge dari udacity</td></tr>
</tbody></table>
Dan Alhamdulillah ternyata tidak hanya saya, istri saya juga dapat email yang isinya sama. Yeay! dengan ini saya dan istri resmi masuk ke Fase 1 seleksi beasiswa nanodegree oleh Facebook dan Udacity. Bismillah, perjuangan yang sebenarnya baru dimulai.<br />
<h3>
9 November 2018</h3>
9 November 2018 adalah hari pertama dimulainya Fase 1. Di Fase 1 kita di haruskan mengikuti course "<a href="https://www.udacity.com/course/deep-learning-pytorch--ud188">Intro to Deep Learning with Pytorch</a>" yang berlangsung kira-kira selama dua bulan dari awal November sampai awal Januari. Course ini sebenarnya course gratis, bedanya bagi kita yang lolos Fase 1 akan ada proyek akhir yang akan dinilai nantinya, tugas-tugas harian juga akan dinilai untuk menentukan apakah kita layak ke Fase 2 atau tidak.<br />
<br />
Selain itu kita juga disediakan Slack untuk sarana diskusi dan komunikasi sesama teman-teman di Fase 1. Wah, bisa bayangin ya Slack isinya 10,000 orang dari penjuru dunia, ruame, dan seru banget. Keaktifan kita di Slack ini juga menjadi kriteria penilaian. <br />
<h3>
#sg-indonesia </h3>
Di slack tersebut dibuatkan beberapa channel untuk keperluan diskusi, dan salah satunya adalah #sg-indonesia atau study group untuk peserta Fase 1 dari Indonesia. Wah ternyata ada banyak dari Indonesia yang lolos Fase ini, sempat ikut online-meetup nya, dan akhirnya kenal beberapa nama seperti <a href="https://www.linkedin.com/in/nunenuh">Pak Fandi</a> yang punya pengalaman banyak; <a href="https://www.linkedin.com/in/mahendrimd">mas Mahendri</a>, <a href="https://www.linkedin.com/in/felirengouw">mas Feliren</a>, dan <a href="https://www.linkedin.com/in/wira-dharma-kencana-putra-65717b143/">mas Wira</a> yang sabar nemani diskusi.<br />
<h3>
Selama Fase 1</h3>
Banyak hal menarik di fase ini, dari course yang kami ikuti ataupun diskusi-diskusi di Slack. Mulai dari bahasan super rumit tentang matematika di balik Deep Learning (ini masa-masa Slack ramai karena banyak pertanyaan, dan menjadi chapter paling susah menurut voting di akhir), sampai bahasan random seperti meme-meme kocak tentang AI.<br />
<br />
Selain itu berkat course ini Saya juga jadi bisa mengimplementasikan Style Transfer, yang dari tahun 2016 lalu sebenarnya sudah baca papernya dan udah pingin banget implementasiin, tapi apa daya saya saat itu saya masih awal belajar Deep Learning, dan cuma tahu satu framework yang lumayan njelimet kalau mau bikin sendiri.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxTlYMwdqZC_zYX151fmsPbm5QkJHWlCfgiqVw6CMqKfAicIO2hAtVyFmZ7ugwJfYrlt4NIF-dQNebC2PCp4WxwmwHvzvqwYP3Dv0HzMfaHYO_jXK1OEPLBRGu3yi6En6UDytHI_HuNxc/s1600/result.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="400" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxTlYMwdqZC_zYX151fmsPbm5QkJHWlCfgiqVw6CMqKfAicIO2hAtVyFmZ7ugwJfYrlt4NIF-dQNebC2PCp4WxwmwHvzvqwYP3Dv0HzMfaHYO_jXK1OEPLBRGu3yi6En6UDytHI_HuNxc/s640/result.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Style Transfer pertama!</td></tr>
</tbody></table>
Lalu progres lain yang nyenengin adalah saya jadi bisa paham dan bisa mengimplementasikan RNN/LSTM yang bisa bermanfaat juga untuk urusan kantor (Sebenarnya yang ini juga karena baca-baca proposal tesis istri). Saya sempat bikin visualisasi sederhana tentang fungsi RNN() di PyTorch:<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwSDDINFvZtSoMWLW7chzbgrRABCTRf9KXf-8bxVSSsIhscnoSRqBojL1VhGd8zSHMCXKyt_GKFnFv144PrE3YjS2BaNQufC6fezQ4xYKi0YFF2iWBi3_1Sldrg6glfioytugXIS8UQOI/s1600/RNN.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1404" data-original-width="1600" height="560" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwSDDINFvZtSoMWLW7chzbgrRABCTRf9KXf-8bxVSSsIhscnoSRqBojL1VhGd8zSHMCXKyt_GKFnFv144PrE3YjS2BaNQufC6fezQ4xYKi0YFF2iWBi3_1Sldrg6glfioytugXIS8UQOI/s640/RNN.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Catatan RNN buatan saya untuk teman-teman Fase 1</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sempat juga pihak Udacity beberapa kali mengadakan webinar dengan pembicara yang keren-keren, dari BBC, Facebook, Udacity, dll. Bahkan para peserta Fase 1 dipersilakan jika ingin mengadakan webinar untuk topik apapun. Ya.. walau kebanyakannya saya tidak bisa ikut karena webinarnya biasanya jam 1 malam waktu Indonesia.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-Vr9CVF869D4/XEL6WZHt7KI/AAAAAAAACH8/L92Sr_cGb6QkFg9cNFHyM9NuQyAocJDKQCLcBGAs/s1600/Screenshot%2Bfrom%2B2019-01-19%2B16-22-13.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="468" data-original-width="1306" height="225" src="https://3.bp.blogspot.com/-Vr9CVF869D4/XEL6WZHt7KI/AAAAAAAACH8/L92Sr_cGb6QkFg9cNFHyM9NuQyAocJDKQCLcBGAs/s640/Screenshot%2Bfrom%2B2019-01-19%2B16-22-13.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pengumuman webinar terakhir</td></tr>
</tbody></table>
Di Slack, saya sempatkan untuk berdiskusi banyak tentang hal-hal teknis seperti penomoran layer CNN, alur fine tuning, atau konstanta-konstanta "aneh" dari <a href="https://www.cv-foundation.org/openaccess/content_cvpr_2016/papers/Gatys_Image_Style_Transfer_CVPR_2016_paper.pdf">papernya Gatys</a>. Atau hal-hal tidak teknis seperti bagaimana rasanya bekerja menggunakan Deep Learning, atau tentang studi lanjut S2/S3 di bidang Deep Learning. Sayangnya, Slack yang digunakan bukanlah Slack premium jadi hanya
tersimpan 10,000 chat terakhir saja, ini bikin diskusi-diskusi lama jadi
tidak bisa dilihat. Dari diskusi-diskusi itu jadi ketemu sama teman-teman dari luar sana yang baik dan juga menyenangkan, seperti <a href="https://www.linkedin.com/in/pratikgadhiya/">Pratik Gadhiya</a>, <a href="https://www.linkedin.com/in/rustymina">Rusty Mina</a>, dan <a href="https://www.linkedin.com/in/tatiana-gaponova-3189891a/">Tatiana Gaponova</a>.<br />
<br />
Sayangnya..., istri saya tidak bisa melanjutkan challenge di Fase 1 ini, di akhir November 2018 istri saya harus masuk ke rumah sakit dan beristirahat satu bulan lebih lamanya :( Sambil mendoakan, dan bantu-bantu pemulihan semaksimal mungkin, saya tetap berusaha menyelesaikan course ini, harapannya nanti ilmu yang saya dapatkan bisa saya bagi bersama istri saya nantinya.<br />
<h3>
9 Januari 2019</h3>
Setelah hampir dua bulan berlalu, mulai muncul banyak pertanyaan seputar tugas akhir. 9 Januari 2019 adalah deadline pengumpulan tugas akhir. Tugas akhir seleksi ini adalah membuat model untuk mengklasifikasikan citra dari 102 jenis bunga. Ini adalah kasus klasifikasi dengan jumlah kelas terbesar yang pernah saya hadapi. Di sini saya benar-benar belajar menggunakan Pytorch dari scratch lagi (setelah tesis dulu), dan juga belajar menggunakan Google Colab (karena di rumah nggak ada GPU yang bisa digunakan, dan nggak mungkin juga pinjam lab kampus karena saya sudah lulus).<br />
<br />
Saya lihat di salah satu <a href="https://airtable.com/shrCs1LDFdBus0tMG/tblqGWCxC2JZQ4Sst/viw9ilG0MslfkRooW">unofficial scoreboard</a> banyak yang bisa mencapai akurasi lebih dari 99.0% (bahkan si pembuat modelnya bilang harusnya itu 100%, hanya saja karena ada dua citra bunga di data validasi yang sepertinya salah pelabelan). Karenanya, saya yang belum mulai mengerjakan tugas akhir sempat ngira ini dataset yang mudah (haha, tidak semudah itu fergusso).<br />
<br />
Setelah sekian puluh kali percobaan baik di rumah, di kantor atau bahkan via mobile di jalan, akurasi yang saya peroleh tidak bisa setinggi itu. Bahkan setelah beberapa hari coding untuk memastikn program jalan, akurasi pertama yang bisa dimunculkan hanyalah 80%-an :( saya coba utik-utik bisa naik ke 93%, lalu setelah coba-coba teknik fine tuning bisa sampai 97%, alhamdulillah, dan setelah ngulik hampir semingguan, ternyata tidak bisa nambah banyak, maksimal yang bisa saya peroleh hanyalah sekitar 98.2%. Walau hanya selisih 1% tapi rasanya sulit sekali meningkatkan modelnya untuk mencapai titik 99%. <br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-T2XevR_7WbA/XELjJy1pC4I/AAAAAAAACHw/O4GX3UkTBGwDYamIyc4gV9Ve3rw6CNt5ACLcBGAs/s1600/Screenshot_20190105-122314.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="400" src="https://2.bp.blogspot.com/-T2XevR_7WbA/XELjJy1pC4I/AAAAAAAACHw/O4GX3UkTBGwDYamIyc4gV9Ve3rw6CNt5ACLcBGAs/s400/Screenshot_20190105-122314.png" width="225" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">nge-run google colab dari hp</td></tr>
</tbody></table>
Ya sudah, deadline sudah dekat, kerjaan lain juga masih banyak jadinya ya saya submit seadanya dengan harapan modelnya sudah cukup baik. <br />
<h3>
18 Januari 2019</h3>
Setelah 9 Januari, Slack mendadak hening, rasanya semua istirahat, setelah dua bulan lamanya aktif berdiskusi, mengikuti course, dan bersusah payah di tugas akhirnya, kita semua rasanya ingin istirahat sambil menunggu 18 Januari 2019, hari pengumuman siapa saja yang lolos ke Fase 2. Saya tidak tahu apakah saya bisa lolos ke Fase 2 atau tidak. Rasanya dari 10,000 orang diambil 300 (hanya 3%) rasanya sulit.<br />
<br />
Sampai jumat pagi kemarin saya nggak sengaja baca email di tab "Promotion" dari Udacity. Agak deg-degan untuk baca subject emailnya, walau saya masih yakin itu promo diskon, tapi siapa tahu itu email pengumuman, pelan-pelan saya baca tulisan subjectnya... "<b>Congratulations! You’ve been selected for the Deep Learning Nanodegree Scholarship!</b>"<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglaSLnkAPRgdAyz4CFEcA7DSakBsnqxIuYCJfGD1e2UZoFA5jzzKBTpgU-201RboFu_nAX4A_5g8JyzaWAk9l1gKlWDDakUG0GP9JMeVtrwVT1oK1znu2KNgXuZ1pLmiGhD3zpQmRD9I0/s1600/Screenshot+from+2019-01-18+08-09-22.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="458" data-original-width="696" height="419" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglaSLnkAPRgdAyz4CFEcA7DSakBsnqxIuYCJfGD1e2UZoFA5jzzKBTpgU-201RboFu_nAX4A_5g8JyzaWAk9l1gKlWDDakUG0GP9JMeVtrwVT1oK1znu2KNgXuZ1pLmiGhD3zpQmRD9I0/s640/Screenshot+from+2019-01-18+08-09-22.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Alhamdulillah... T.T</td></tr>
</tbody></table>
Alhamdulillah.. langsung buka dan baca emailnya untuk memastikan nggak salah baca. Saya inget untuk memastikan baca beberapa kali dan sudah 100% sadar dari tidur sebelum mbangunin dan ngabarin istri. Alhamdulillah<br />
<br />
Dan seperti sebelumnya, emailnya juga berisi informasi Fase 2 dan link untuk Slack peserta yang lolos ke Fase 2. Fase 2 akan dimulai tanggal 22 Januari mendatang dan berlangsung selama 4 bulan. Slacknya sudah mulai aktif, saya lihat beberapa nama dan wajah yang familiar di sana. Beberapa orang Indonesia juga ada yang lolos.<br />
<br />
Tapi jujur saya sendiri kurang tahu detail penilainnya, karena beberapa teman yang rasanya lebih jago malah tidak lolos ke Fase 2 :( semoga ini semua takdir terbaik untuk kita. Dan semoga saya juga dikuatkan untuk mengemban amanah beasiswa ini.<br />
<br />
Kalau dipikir-pikir, sebenarnya beasiswa ini hanya pintu gerbang untuk mengikuti coursenya, tidak ada uang saku yang akan saya terima, atau kaos, atau merchandise apapun yang nyata. Sisanya tergantung saya sendiri apakah cukup teguh untuk menyelesaikannya dan mendapatkan nanodegree tersebut? atau hanya akan terlewat begitu saja? Bismillah..<br />
<br />
Terima kasih Facebook dan Udacity atas kepercayaannya.. Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-56348028352670750902019-01-10T06:34:00.002+07:002020-01-26T20:49:49.125+07:00Finhacks 2018 #DataChallenge: Part 3<span style="font-size: x-small;">Lanjutan dari tulisan <a href="https://rian.structilmy.com/2018/12/finhacks-2018-datachallenge-part-1.html">Finhacks 2018 #DataChallenge</a></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-KPivrm7ap_c/W_xG4ndxb4I/AAAAAAAAB80/FzHHFcswKa80AQfr9bIXQ1U1_p_MElxBwCLcBGAs/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2018-11-27%2Bat%2B00.36.53%25281%2529.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://1.bp.blogspot.com/-KPivrm7ap_c/W_xG4ndxb4I/AAAAAAAAB80/FzHHFcswKa80AQfr9bIXQ1U1_p_MElxBwCLcBGAs/s640/WhatsApp%2BImage%2B2018-11-27%2Bat%2B00.36.53%25281%2529.jpeg" width="640" /></a></div>
<h3>
Siapa saja finalisnya?</h3>
Itu pertanyaan yang sering muncul di hari-hari sebelum keberangkatan final. Karena ini juga pengalaman baru bagi saya ikut lomba di kategori "umum", bukan lagi "mahasiswa" atau "pelajar". Sayangnya pihak panitia tidak menampilkan nama anggota tim, jadinya ya saya cuma bisa penasaran tanpa <i>kepo</i> siapa finalis lainnya.<br />
<br />
Ke-kaget-an pertama saya muncul ketika tidak sengaja tahu ada seorang dosen yang juga ikut ketika penyisihan, yakni <a href="https://yudiwbs.wordpress.com/">Pak Yudi Wibisono</a>, beliau adalah dosen UPI yang blognya sangat bermanfaat dan sangat menginspirasi, beliau terus update pengetahuan terbaru di bidang AI, tidak hanya teori tetapi juga praktiknya. Saya jadi kepikiran apa jangan-jangan banyak dosen dari Univ-univ besar ikutan ya?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpKRKv0l6_LScNWPmTfXGNYUpLooovKYccprQqsd2VDm_6VKWr-xT4-SdNtWRr7J7JKs4miL1vrs2SUWVM40ekUdx1j2IhYIRveREITcgy9cMgtwchX_CqDvZt7z8rYLkbAzY_6ZMBGQM/s1600/Screenshot+from+2018-12-22+08-57-36.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="588" data-original-width="955" height="393" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpKRKv0l6_LScNWPmTfXGNYUpLooovKYccprQqsd2VDm_6VKWr-xT4-SdNtWRr7J7JKs4miL1vrs2SUWVM40ekUdx1j2IhYIRveREITcgy9cMgtwchX_CqDvZt7z8rYLkbAzY_6ZMBGQM/s640/Screenshot+from+2018-12-22+08-57-36.png" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Kaget kedua datang ketika dapet notifikasi dari Linkedin dan tahu ternyata salah satu finalis adalah <a href="https://www.linkedin.com/in/yodidp/">Mas Yodi</a>, mantan ketua OmahTI UGM yang sangat diakui kemampuannya di bidang data mining. Masnya sekarang kerja sebagai Data Scientist di R&D Samsung.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij9_XV3v3_A-7NFmyqfcIo65DbZjaEqg4lQwYBXQr4ktHzAkrZiojxiYhjNqJB2L6dVA7uAoeZfNCkCiQwxB3vtfhWx2sP4YHhSDF_a2scfGzE23sMxea9HNOqPJFWAEITKvK2ANTfseo/s1600/Screenshot+from+2018-12-22+08-56-30.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="325" data-original-width="595" height="348" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij9_XV3v3_A-7NFmyqfcIo65DbZjaEqg4lQwYBXQr4ktHzAkrZiojxiYhjNqJB2L6dVA7uAoeZfNCkCiQwxB3vtfhWx2sP4YHhSDF_a2scfGzE23sMxea9HNOqPJFWAEITKvK2ANTfseo/s640/Screenshot+from+2018-12-22+08-56-30.png" width="640" /></a></div>
Di momen ini saya semakin sadar, ini benar-benar lomba kategori "umum", yang berarti kalau nanti ketemu mahasiswa yang jadi finalis itu berarti lebih mengagetkan. Dan ya sudah pasrah, berdoa, fokus dengan apa yang bsia saya kerjakan, dan berangkat ke Jakarta.<br />
<br />
<br />
Di Jakarta, ketika Technical Meeting malam sebelum final, saya beranikan diri untuk bicara ke peserta lain, tanya-tanya dulu kuliah di mana, sekarang sedang sibuk apa, teknik yang mereka gunakan di model mereka, dan sebagainya. Tujuannya sekalian kenalan, menambah wawasan dan jaringan orang-orang yang menekuni bidang ini (benar-benar penasaran dengan siapa finalisnya).<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_bEdmABy7FX_D0LaIUtV1H4y_LFDHxHJQcSAOQFY_yDt2GJhaovSIFvxclrhS6w2_1kzJL4LPBiZ5M298FIQdMMbwLaYnPn5t5ILKeshcbOl8K5bDg3m3cF9A5uUxf5Vf-CnKVSorfa0/s1600/WhatsApp+Image+2018-11-27+at+00.36.52%25281%2529.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_bEdmABy7FX_D0LaIUtV1H4y_LFDHxHJQcSAOQFY_yDt2GJhaovSIFvxclrhS6w2_1kzJL4LPBiZ5M298FIQdMMbwLaYnPn5t5ILKeshcbOl8K5bDg3m3cF9A5uUxf5Vf-CnKVSorfa0/s640/WhatsApp+Image+2018-11-27+at+00.36.52%25281%2529.jpeg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Para Finalis</td></tr>
</tbody></table>
Dan saya jadi tahu sedikit latar belakang peserta lain. Ada yang dari lur negeri (NTUST Taiwan dan NTU Singapore), ada yang dari kantor-kantor besar (Airy, Ruangguru, Bukalapak, Gojek, dll), ada juga mahasiswa yang baru saja juara 1 Gemastik kategori data mining, ada juga yang dari latar non-IT (Teknik sipil), bahkan ada anak D4 Teknologi Jaringan UGM! Benar-benar beragam dan kebanyakanpun cukup ramah untuk diajak ngobrol.<br />
<br />
<h3>
Hari Presentasi</h3>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-7Jlmt55fw9w/W_xG6nQQY9I/AAAAAAAAB84/kZLzn9VBIY006xbzYoJSokscvGdBUM3eQCLcBGAs/s1600/WhatsApp%2BImage%2B2018-11-27%2Bat%2B00.36.52%25282%2529.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="480" src="https://4.bp.blogspot.com/-7Jlmt55fw9w/W_xG6nQQY9I/AAAAAAAAB84/kZLzn9VBIY006xbzYoJSokscvGdBUM3eQCLcBGAs/s640/WhatsApp%2BImage%2B2018-11-27%2Bat%2B00.36.52%25282%2529.jpeg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pertama kali presentasi di layar super gede</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<h3>
</h3>
<br />
Presentasi pertama dilakukan oleh Mas Yodi (untungnya saya urutan ketiga), slidenya waktu itu teknis banget, ada visualisasi-visualisasi yang saya sendiri bingung bagaimana cara bacanya. dan juga ada istilah-istilah yang bikin saya kesulitan mengikuti presentasi tersebut. Dan saat tanya jawab, respon juri ternyata juga sangat teknis, menanggapi apa yang dibicarakan oleh Mas Yodi, bahkan ada saran-saran yang cukup mutakhir yang disebutkan juri.<br />
<br />
Saya langsung <i>deg-degan</i> luar biasa saat itu, bukan hanya deg-degan karena akan bicara di depan umum, tapi kalau diingat, konten slide kami sangatlah beda! (bisa dibaca <a href="https://rian.structilmy.com/2018/12/finhacks-2018-datachallenge-part-2.html">di post sebelumnya</a>) konten slide kami sangat sederhana karena kami kira nantinya akan disampaikan di depan juri yang sedikit awam. Tentu saja itu mulai memunculkan banyak pertanyaan, apakah slidenya memang harus seteknis itu? tim lain seperti apa? bukankah tujuannya untuk presentasi ke <i>stakeholder</i>? <i>stakeholder</i> apa yang dimaksud panitia? kenapa jurinya juga nanyain hal-hal yang sangat teknis? jangan-jangan kami salah membuat presentasi .____. (tidaak) (panik maksimal)<br />
<br />
Tapi karena file presentasinya juga sudah dikumpulkan, jadinya saya cuma bisa pasrah <i>yang tetap panik</i>, toh nggak mungkin untuk ngubah-ngubah presentasinya lagi. Pas presentasi, saya berusaha sampaikan sesuai latihan kami malam sebelumnya, walau kata istri saya, saya presentasinya terlalu cepat, banyak bagian yang lupa disampaikan, dan waktunya juga masih sisa banyak (aduh --"). Untungnya pertanyaannya dari juri juga alhamdulillah bisa dijawab walau agak "abstrak" (pertanyaannya dan jawabannya). Ya sudah setelah itu kami hanya bisa duduk berdoa semoga mendapat yang terbaik, sambil mencoba merhatiin (walau kesulitan memahami) presentasi tim lainnya.<br />
<br />
Ketika presentasi berlangsung dan saya perhatikan, semakin lama saya duduk, semakin saya merasakan sebuah kenyataan
bahwa saya tidak tahu apa-apa. Iya, saya berani bilang 70% materi yang
dipresentasikan, saya perhatikan, dan ditanyajawabkan oleh juri, saya..
tidak.. tahu.. Benar-benar berasa <i>cethek </i>sekali keilmuan saya
dibandingkan mereka! saya yang belum 100% paham dengan tadi apa yang saya sampaikan, sudah harus dikejutkan dengan istilah-istilah asing
yang saya belum pernah dengar (bahkan saya tidak bisa mengingatnya).<br />
<br />
Tapi setidaknya ada beberapa poin yang saya mungkin dapat cerna dan ambil hikmahnya:<br />
<ul>
<li>Kebanyakan
peserta menggunakan metode ensemble, stacking, atau gradient boosting,
beberapa peserta menggunakan arsitektur stacking yang luar biasa
rumitnya</li>
<li>Ada banyak metode EDA, bahkan tim yang juara bidang Fraud Detection sampai bisa menemukan <i>insight </i>baru yang membuat modelnya sangat simpel tapi bisa menghasilkan nilai yang sangat tinggi</li>
<li>Kebanyakan diskusi membahas reasoning sebuah model mengambil keputusan. </li>
<li>Presentasi-presentasi yang menurut kami bagus benar-benar berhasil menjembatani "teknis" dan "non-teknis" dengan sangat baik.</li>
</ul>
<br />
<h3>
Usai Kompetisi</h3>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP3b6TLRbxyzSwki0CEpXPfb4_wugB8-kHE0G4YAqB2y15wgUh1WSc5CIcRvQwq5yhS3JrDzTeGfw1bzFZYwjKot6oAOJpF6rhSR-GpY5JfajpPXikk2T0TzepxrHuh2FxEBWyYUERNEU/s1600/WhatsApp+Image+2018-11-27+at+00.36.47.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP3b6TLRbxyzSwki0CEpXPfb4_wugB8-kHE0G4YAqB2y15wgUh1WSc5CIcRvQwq5yhS3JrDzTeGfw1bzFZYwjKot6oAOJpF6rhSR-GpY5JfajpPXikk2T0TzepxrHuh2FxEBWyYUERNEU/s640/WhatsApp+Image+2018-11-27+at+00.36.47.jpeg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dapat jam tangan Xiaomi, lumaan, walau harganya hanya 100ribuan, tapi kan ya demi apa juga saya bakal beli beginian</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Walau tidak berhasli juara, kompetisi ini benar-benar memberi kesan luar biasa buat saya. Berbeda dengan kompetisi CP yang biasa saya ikuti, atau Gemastik, kompetisi kali ini seakan menyadarkan betapa jauhnya level saya dibanding mereka. Masih banyak yang perlu saya pelajari, baik teori, maupun teknisnya. Dan saya tidak tahu berapa lama agar dapat mengejar mereka, atau malah apakah mungkin saya bisa mengejar mereka.<br />
<br />
Yang jelas, kompetisi ini tidak hanya memberi oleh-oleh berupa kaos dan jam tangan dan sedikit uang saku, tetapi juga memukul kesadaran dan memberi banyak motivasi saya untuk terus belajar.<br />
<br />
Seperti kata-kata yang saya ceritakan di wawancara dosen UGM beberapa waktu lalu:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Menjadi dosen di bidang IT itu punya tantangan sendiri, yakni harus terus perbarui kemampuan seiring berkembannya zaman. Perkembangan IT sangat cepat, dan begitu juga skill yang harusnya kita miliki.</blockquote>
Nah sudah siapkah kita untuk terus memperbarui kemampuan dan keilmuan kita? atau masih mau bingung lagi ngelihat presentasi lomba data mining?Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-70526819339956968282018-12-15T08:10:00.003+07:002020-01-26T20:48:26.005+07:00Finhacks 2018 #DataChallenge: Part 2Lanjutan dari <a href="https://cerita-ilmuku.blogspot.com/2018/12/finhacks-2018-datachallenge-part-1.html">post sebelumnya</a><br />
<br />
Setelah berhari-hari nungguin pengumuman, deg-degan ngelihatin turunnya peringkat, suatu hari pas lagi ngajar di D3 Komsi tiba-tiba dapet telpon yang nggak keangkat dari nomor Jakarta. Setelah googling, jadi tahu kalau itu nomornya DailySocial.id, salah satu penyelenggara Finhacks 2018. Agak deg-degan, karena penasaran akhirnya saya telepon balik....<br />
<br />
dan Alhamdulillah.. dapat kabar kalau tim kami dinyatakan lolos final Finhacks 2018!! Yeay! Mas-masnya waktu itu telpon tidak hanya untuk ngabarin, tapi juga mengkonfirmasi apakah tim kami bisa hadir di Jakarta ketika final nanti.<br />
<br />
Oh ya, tim kami juga naik peringkatnya jadi peringkat 3, ini karena dua tim lain yang di atas kami memilih untuk ikut final di kategori lain (timnya lolos final di dua kategori).<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-GbNCmtS-BI0/XBROdEKzj6I/AAAAAAAAB-U/EV61CQr6J6AYZuzhcrtb_DddspjgNdtEwCEwYBhgL/s1600/Screenshot%2Bfrom%2B2018-12-15%2B07-43-13.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="370" data-original-width="1179" height="200" src="https://4.bp.blogspot.com/-GbNCmtS-BI0/XBROdEKzj6I/AAAAAAAAB-U/EV61CQr6J6AYZuzhcrtb_DddspjgNdtEwCEwYBhgL/s640/Screenshot%2Bfrom%2B2018-12-15%2B07-43-13.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Halaman resmi pengumuman finalis</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h3>
Yang saya rasakan sebelum kompetisi</h3>
<br />
Walau sudah diyatakan lolos, tetapi masih ada yang perlu disiapkan, saat itu ada beberapa poin yang jadi pikiran utama kami.<br />
<br />
Yang pertama: <b>proposal tesis</b>. Bulan November lalu, istri saya menargetkan untuk submit proposal Tesisnya. jadi sampai minggu awal November, istri saya (yang notabene lebih ngerti dengan model yang disubmit di Finhacks) belum bisa fokus untuk ikut merancang presentasi. Dan saya, yang kurang ngerti dengan model yang disubmit.. cuma bisa mencoba mempelajari model tersebut dan teori-teori dibaliknya ._.<br />
<br />
Dan setelah berhasil mengumpulkan berkas proposal pun, kami juga masih belum bisa benar-benar tenang. Karena final Finhacks 2018 itu 14 November, yang berarti di minggu yang sama dengan jadwal seharunya istri saya sidang proposal! Akhirnya kami berusaha mengontak penyelenggara untuk minta surat keterangan, dan istri saya berusaha meminta izin ke dosbing dan ke sekretariat untuk memastikan sidang proposal tidak diselenggarakan ketika kami di sana (atau sebelumnya). Ya... Alhamdulillah, untungnya, bisa.<br />
<br />
Poin selanjutnya adalah <b>mau seperti apa presentasinya? </b>Kalau disimpulkan dari kata-kata Panitia dari panduan final, presentasi yang dilakukan harus bisa menarik para <i>stakeholder</i>, presentasinya harus bisa meyakinkan untuk semua kalangan (tidak hanya kalangan teknis) tentang model yang digunakan. Farah, temen kami yang bergelut di bidang ini juga ngasih banyak masukan yang juga memberi gambaran seperti apa slide kami nanti sebaiknya.<br />
<br />
Kami ikuti panduan dari panitia dan juga saran dari Farah untuk membuat slide yang kami rasa cukup baik dan dapat diterima semua kalangan. Sayangnya, karena deadline pengumpulan presentasi yang terasa sudah begitu dekat, kami jadi merasa kurang optimal untuk membuat presentasi kami. Tapi ya, bismillah... semoga dapat yang terbaik...<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpnCQCj3U1zuOuQeX5fU0MxHpn13eB7oasePym9v08DyCUSUAHBIx6kuZHk2OVc5cpxNDYMES_7hCxnDa3UvLmFbV5sKkyJNYUPKQaWBIUxZcF22AKxWrC7z96vKoAP5UJAPXRkn4Q8KE/s1600/Screenshot+from+2018-12-15+07-53-41.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="571" data-original-width="1293" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpnCQCj3U1zuOuQeX5fU0MxHpn13eB7oasePym9v08DyCUSUAHBIx6kuZHk2OVc5cpxNDYMES_7hCxnDa3UvLmFbV5sKkyJNYUPKQaWBIUxZcF22AKxWrC7z96vKoAP5UJAPXRkn4Q8KE/s640/Screenshot+from+2018-12-15+07-53-41.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bagian slide kami</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Poin ketiga yang jadi pikiran kami adalah: <b>Apakah hadiahnya akan halal? </b>Secara yang menyelenggarakan adalah Bank Konvensional, dan kami juga tahu bagaimana hukum-hukum yang terjadi di dalamnya. Sebenarnya kami bisa saja tidak memedulikan hadiahnya, karena kami sudah cukup yakin kompetisi ini sudah memberi banyak pelajaran baru bagi kami. Kami sempat kepikiran untuk tidak ambil hadiahnya, atau sebagian besar disumbangkan, atau sebagainya.<br />
<br />
Tapi yang namanya keraguan di kompetisi, nantinya ini pasti akan mempengaruhi persiapan kami menuju final. Untuk lebih meyakinkan kami, akhirnya saya beranikan diri untuk tanya via chat ke Ust. Noor Akhmad Setiawan, Dosen Teknologi Informasi UGM yang juga memiliki pengetahuan yang dalam perihal Agama Islam. Dan begini balasan beliau saat itu:<br />
<br />
[14:44, 11/7/2018] Ust Noor Akhmad: Kalau itu didapat karena lomba maka uang itu menjadi halal, karena itu semacam kompetisi pekerjaan.<br />[14:44, 11/7/2018] Ust Noor Akhmad: yang dilarang adalah ribanya<br />
<br />
Alhamdulillah,.. sangat melegakan, dan membuat kami menjadi cukup yakin untuk berjuang memberikan yang terbaik di Final. Waktu itu terbesit kenapa tidak semenjak awal chat beliau, pasti lebih lega dari awal dan mungkin lebih fokus ketika penyisihan. Terus jadi teringat sama kata-kata ustadz yang saya lupa siapa,<br />
<blockquote class="tr_bq">
<i>"Jaman sekarang, manusia itu jauh dari ulama. Ketika ada suatu yang perlu diputuskan hukumnya seperti apa, mereka menghukumi dengan akal dan nafsunya, atau... mencari ustadz untuk membenarkan jawabannya. Bukan lagi mencari kebenaran, tapi mencari pembenaran"</i></blockquote>
<br />
<br />
Masih bersambung...<br />
Bukan sengaja dibikin-bikin kayak sinetron, tapi apa daya masih ada hal lain yang mengantri diselesaikan :)<br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-2148996887375623412018-12-03T07:38:00.002+07:002020-01-26T20:48:25.768+07:00Finhacks 2018 #DataChallenge: Part 1Alhamdulillah, beberapa waktu lalu dapat kesempatan untuk ikut lomba Finhacks 2018 #DataChallenge. Ini adalah lomba pertama saya di bidang "data science", dan ini juga lomba pertama saya yang setim berdua sama istri :)<br />
<br />
Walau belum berhasil juara tapi ada banyak cerita dan pengalaman baru yang saya alami dan ingin saya ceritakan di sini, semoga ada hikmah juga yang dapat dipetik.<br />
<br />
<h3>
<b>Pra-Pendaftaran</b></h3>
<div>
Mungkin mulai dari apa yang saya rasakan sebelum lomba. Ya jujur aja, kehidupan pasca lulus "sekolah" membuat saya pribadi sebenernya tidak tertarik untuk ikutan Finhacks. Entah rasanya semangat untuk ikutan lomba udah lagi ndak sesemangat dulu. Padahal kalau istri sering nyeletuk, sebagai pengajar olimpiade bukanlah hal yang baik kalau saya lupa kompetitifnya olimpaiade dan tidak melatih skill, karena ya itu adalah modal utama!<br />
<br />
<div>
Deadline penutupan penyisihan tinggal 2 mingguan, Erwin dan temennya sudah daftar dan mulai ngerjain soalnya, sempat tanya-tanya ke istri, tapi saya tetep ndak ada rasa tertarik untuk daftar. Apalagi mengingat penyelenggaranya adalah BCA #IYKWIM.<br />
<br />
Sampai suatu hari tiba-tiba istri chat pas saya lagi di kantor. Istri cerita kalau lagi ngerjain tes awal Finhacks dan katanya pingin daftarin diri (dan daftarin saya juga) untuk ikutan Finhacks. Awalnya saya cuma bisa dalam hati "seriusan mau ikut?" tapi kalau baca chat dari istri, pas itu keliatan semangat, seneng, dan penasaran banget untuk ikutan, secara istri saya memang mendalami bidang data mining dan lomba ini mungkin seperti memicu adrenalinnya lagi.<br />
<br />
Ya.. ngelihat istri semangat, dan seneng gini, suami mana yang ndak jadi ikutan semangat. Tiba-tiba jadi ada semangat tersendiri untuk ikutan lomba lagi walau masih sangat ragu-ragu, mengingat kesibukan saya saat itu, instansi penyelenggaranya, dan ini juga bidang lomba yang baru. Tapi, Bismillah, jadilah kita setim berdua, dengan nama tim yang dipilihin istri "growingtaiba".<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFaUpBXEaqAUX57xVnItyx7UiPvin8tb4W9IO-oMP6wkKxrh_lptETF0ZMkVEPd3WKfwPJcn0odQJhulG-cHP_Fc0OscEALvmNQavnz0YwWhqQuZwYuMZ8A6NfEe86gbD5R54b0PQGodU/s1600/Screenshot+from+2018-12-03+06-48-38.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="108" data-original-width="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFaUpBXEaqAUX57xVnItyx7UiPvin8tb4W9IO-oMP6wkKxrh_lptETF0ZMkVEPd3WKfwPJcn0odQJhulG-cHP_Fc0OscEALvmNQavnz0YwWhqQuZwYuMZ8A6NfEe86gbD5R54b0PQGodU/s1600/Screenshot+from+2018-12-03+06-48-38.png" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Taiba : <b></b> One who refrains from evil-doings, repentant, fem. of Taib. (Arabic)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<h3>
<b>Penyisihan </b></h3>
"Bagaimana rasanya setim dengan istri sendiri?", tanya mas-mas wartawan. Terus jadi keinget apa yang kami lakukan ketika penyisihan. Karena ini lomba yang baru bagi saya, dan semangat yang masih naik turun, saya sendiri ngerasa kurang optimal ketika penyisihan :( percobaan submission pertama dilakukan istri untuk kategori Credit Scoring (CS). Istiri pakai algoritma random forest di R, dengan EDA dan preproses seadanya, dan kami langsung submit untuk percobaan awal.<br />
<br />
Setelah 1-2 hari menunggu hasil evaluasi (proses evaluasi tidak real-time, mesti nunggu 1-2 hari baru muncul nilainya), pada suatu malam, tiba-tiba aja leaderboardnya update, dan tim kami ada di posisi atas saat itu!! (rank 1 atau 2 kalau tidak salah). Bener-bener kaget, Alhamdulillah, dan jadi semangat untuk ngelanjutin ngerjain :)<br />
<br />
Tapi karena wawasan saya juga tidak banyak (dan pas itu juga lagi hectic nyiapin soal Gemastik), maka kami mulai bagi tugas, Istri mencoba kategori lain dan saya coba bikin model lain untuk kategori Credit Scoring yang semoga bisa menambah score kami. Saya coba pakai neural net dan istri coba pakai arima untuk kategori ATM Cash Optimization (saya bantuin dikit codingnya, bener-bener dikit). Di laptop sendiri sih masing-masing dari kami cukup pede dengan modelnya, dan kita pun coba submit kedua kalinya.<br />
<br />
Dan hasil dari kedua model tersebut.....<br />
tidak muncul sampai akhirnya lewat batas akhir submission ._. #jedyer<br />
<br />
Ya karena kami "telat daftar" jadinya kami berada di ujung deadline. Padahal ketika submit, nilai evaluasi model baru akan muncul 1-2 harian! (rasanya lebih lama ketika submission kedua) akhirnya submission kedua nilai evaluasinya baru muncul beberapa hari setelah penutupan :(<br />
<br />
Hasil submission kedua juga sayangnya kurang baik, score model yang saya bikin jauh dibawah model awal, dan begitu juga model arima buatan istri. Ssebenernya istri ada beberapa ide untuk meningkatkan kualitas model, tapi apa daya waktunya sudah habis dan kita tinggal pasrah apakah bisa lolos final atau tidak.<br />
<br />
Yang bikin deg-degan adalah sampai masa pengumuman resmi, scoreboard masih dinamis, tim-tim yang submit di akhir-akhir mulai dinilai modelnya dan perlahan-lahan nggeser tim-tim atas ke bawah.<br />
<br />
Dan kami pun mulai berada di rank 5 (rank minimal lolos final)<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrLaVIcMvqyuvy4OKTXMG-3C25hdqI9rjhQ2vvnCgKogmPJ8aPOYNeokCf2qRjU6-y0irmHrz7Eo6KnPJ8w8WHpxwN5axUir1omDS-P1ksZEVAs3j4Y_IKBwGWTB1QpexCfunjC7qCFBk/s1600/Screenshot+from+2018-12-03+07-19-49.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="248" data-original-width="998" height="156" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrLaVIcMvqyuvy4OKTXMG-3C25hdqI9rjhQ2vvnCgKogmPJ8aPOYNeokCf2qRjU6-y0irmHrz7Eo6KnPJ8w8WHpxwN5axUir1omDS-P1ksZEVAs3j4Y_IKBwGWTB1QpexCfunjC7qCFBk/s640/Screenshot+from+2018-12-03+07-19-49.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Scoreboard di dashboard tim</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
#Bersambung <a href="https://rian.structilmy.com/2018/12/finhacks-2018-datachallenge-part-2.html">di sini</a><br />
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-21269469283282186312018-11-17T05:36:00.003+07:002020-01-26T20:48:25.673+07:00Dari Aku menjadi Saya<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikB_b5rEe_5BMYAdOztGGN4OCNP4sfcpmyhPbF0lRK-IRVd027Wt72poxRaYNvQ2XwRr3CySdZOcF3E9RAFfc1vmIdQNSI-ez_HLyHAGGci6Ai2VW0W9uemAxvhsLlGWlgXjCFMW1aRDQ/s1600/WhatsApp+Image+2018-07-29+at+14.50.02.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikB_b5rEe_5BMYAdOztGGN4OCNP4sfcpmyhPbF0lRK-IRVd027Wt72poxRaYNvQ2XwRr3CySdZOcF3E9RAFfc1vmIdQNSI-ez_HLyHAGGci6Ai2VW0W9uemAxvhsLlGWlgXjCFMW1aRDQ/s320/WhatsApp+Image+2018-07-29+at+14.50.02.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Beberapa bulan lalu, malam minggu, serius bareng</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Beberapa hari lalu tiba-tiba keingat blog ini, Blog yang sudah dibikin sejak jaman SMP, dan nggak kerasa sekarang saya sudah lulus S2 dan sudah menikah. Blog ini sudah secara "tidak langsung" mencatat pola pikir saya dari tahun ke tahun, sudah jadi album cerita yang bisa bikin saya sendiri ketawa membacanya.<br />
<br />
Mulai dari perubahan penulisan dari "Aku" menjadi "Saya". Dari sekadar copas berita sampai sekadar celetukan tiba-tiba. Membaca post-post itu bikin saya terbawa keperasaan ketika saya menuliskannya -atau bingung ngapain dulu kok saya pernah menuliskannya-<br />
<br />
Akhir-akhir ini mulai muncul semangat nulis lagi, efek banyak kebutuhan nulis permasalahan teknis dan keinginan ngajak adek untuk ikutan bikin blog. Karena seperti kata istriku, mungkin dengan beginilah orang terdekat kita jadi tahu kabar kita.<br />
<br />
jadi bukan karena PD bakal ada yang baca, tapi niatkan saja untuk berbagi kan? Dan karena saya bukan aktivis medsos, jadi biarkanlah blog ini sebagai wadah cerita, sebagi media berbagi apa yang sedang saya pikirkan akhir-akhir ini. Siapa tahu ada hikmah di balik postingan?<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-91470196912201546392018-05-28T00:37:00.004+07:002018-05-28T00:47:25.968+07:00PuzzlingAkhir-akhir ini saya nemu hobi yang agak nggak biasa:<br />
<br />
Ngamatin <a href="https://puzzling.stackexchange.com/">Puzzling Stack Exchange (SE)</a><br />
<br />
<b>Apa itu puzzling stack exchange?</b> kalau ada yang pernah mampir StackOverflow, sebuah situs Question-Answer (QA) tentang seputar permasalahan IT. Puzzling SE itu situs QA mirip StackOverflow yang isinya seseorang ngepost puzzle dan orang lain coba untuk menjawab. Di sini kalian bisa berperan jadi si pembuat puzzle ataupun si penjawab puzzle.<br />
<br />
Awalnya cuma iseng lihat-lihat, sampai saya inget sebuah puzzle yang cukup <i>mindblowing</i> dan buat saya mulai tertarik dengan puzzling SE:<br />
<br />
<b><a href="https://puzzling.stackexchange.com/questions/60441/odd-looking-circle">Odd-looking circle</a></b><br />
<br />
Saat saya baca soal dan jawabannya saya cuma bisa "wow ._. keren ya", dan sejak itu saya mulai buat akun di sana walau tidak seberapa aktif.<br />
<br />
Terus yang bikin saya tertarik dengan puzzling SE adalah saya merasa puzzling SE itu kumpulan orang-orang yang punya cara berpikir menarik.Ccoba perhatikan dan baca dengan teliti dulu sebelum lihat jawabannya:<br />
<br />
<b><a href="https://puzzling.stackexchange.com/questions/63204/this-is-not-a-spam-post">This is not a spam post</a></b><br />
<br />
Pas saya lihat jawabannya reaksi saya lebih heboh lagi "ada ya orang yang punya cara berpikir gitu" Bener-bener keren.<b><br /></b><br />
<b><br /></b>
<b>Dan hari ini saya menyelesaikan puzzle saya</b><br />
Menyelesaikan bukan hanya berarti membuat, tapi melempar ke forum puzzling dan menjawab pertanyaan-pertanyaan klarifikasi, menyiapkan <i>hint</i>, hingga akhirnya salah seorang berhasil menjawab puzzle tersebut. Puzzle saya mungkin tidak terlalu bagus (bahkan mungkin sebagian orang tidak menyukainya karena jawabannya jauh lebih sederhana dari ekspektasi) tapi saya sangat senang bisa melihat hasilnya :)<br />
<br />
<a href="https://puzzling.stackexchange.com/questions/65370/i-shouldnt-have-asked-him"><b>I shouldn't have asked him</b></a><br />
<br />
<b></b>
Puzzle ini saya buat selama berhari-hari perjalanan Klaten-Jogja, ya di jalan, di atas motor. Sesampai di kantor saya minta waktu kurang lebih 30 menit untuk merapikan dan mulai melempar ke forum sebagai puzzle (serius) pertama saya.<br />
<br />
Setelah puzzle ini selesai, ada dua kesan yang saya dapatkan:<br />
<br />
Grammar saya jelas masih kacau balau, tapi saya jadi banyak belajar untuk berdialog dalam bahasa inggris lebih intens. Dengan bahasa yang lebih sehari-hari dan mudah dipahami.<br />
<br />
Kesan lainnya adalah meningkatnya rasa kagum saya pada potensi berpikir manusia. Saya sangat kagum melihat betapa hebatnya perbedaan jawaban tiap orang di sana. Dengan sudut pandang yang bisa jadi sangat mengejutkan berbeda mereka mencoba menyelesaikan puzzle-puzzle yang ada (coba perhatikan ragam jawaban pada puzzle saya! saya rasa jawaban mereka jauh lebih bagus)<br />
<br />
Melihat keragaman jawaban dan bagaimana manusia bekerja sama untuk memecahkan masalah dalam sebuah miniatur forum QA sederhana benar-benar menarik! seolah mengatakan "Seandainya semua orang bekerja sama dan menggunakan potensi pikiran
mereka, maka permasalahan yang sangat unik pun dapat terselesaikan"<br />
<br />
Dan melihat keseruan itu mungkin saya akan mencoba untuk membuat puzzle lainnya. Ya.. walau mungkin kualitasnya masih belum semenarik puzzle lainnya, walau mungkin akan dapat banyak "downvote" tapi setidaknya ini bisa menjadi hiburan tersendiri bagi saya di kala luang :)<br />
<br />
---<br />
<br />
Catatan lain tentang kesan setelah aktif di puzzling:<br />
.__. saya kaget ternyata istri saya cukup jago menjawab puzzle-puzzle di sana<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-51702459237497381452018-05-07T22:41:00.000+07:002020-01-26T20:45:22.143+07:00Pengalaman: Buat Surat Pindah, KK, KTP, Malam ini mau cerita singkat pengalaman yang cukup panjang untuk akhirnya meresmikan diri sebagai warga Klaten. Yups pagi ini saya resmi punya KTP Klaten. Dan jadi mulai bener-bener kerasa menjadi warga yang seutuhnya dengan tanggung jawab yang juga seutuhnya.<br />
<br />
Saya buat post ini juga sebagai rasa terima kasih saya ke orang-orang yang telah sharing pengalamannya di internet, walau banyak yang beda tapi sudah sangat memberi wawasan saya. terima kasih! (walau lupa link mana aja yang membantu) <br />
<br />
<b>Kasus:</b><br />
Saya buat KTP Klaten ini karena istri saya orang Klaten. Yang bikin seru di pengalaman membuat KTP ini adalah kasus saya yang sudah komplikasi, apa itu? Jadi tujuan utama saya adalah mendapat KTP Klaten (Jawa Tengah) dengan latar belakang saya adalah warga Surabaya (Jawa Timur) dengan kondisi KTP Surabaya saya sudah hilang cukup lama (sekitar 2-3 bulan). <br />
<br />
Jadi kalau ada orang yang bingung gimana cara ngurus surat pindah, gimana cara buat KTP baru, atau mengurus KTP hilang. saya menggabungkan gimana cara bikin KTP baru sekaligus pindah dengan KTP lama yang hilang ._.<br />
<br />
Catatan: KTP lama saya di sini sudah KTP elektronik<br />
<br />
<b>Kalau mau jawaban singkat:</b><br />
Iintinya urus KK pindah dulu, lalu urus KTP baru di kota tujuan, kalau diminta KTP lama kasih surat hilang.<br />
<br />
<b>Cerita Lengkap</b><br />
<br />
Langkah pertama saya dimulai dengan mengurus surat hilang KTP, surat hilang kepolisian biasanya dibuat di lokasi daerah tempat hilangnya. Gratis. Jangan lupa fotocopy cukup banyak karena walau saya lupa tepatnya, tapi nanti akan diminta beberapa kali. Surat hilang yang asli jangan diberikan ke siapapun sampai ada yang minta "yang asli"<br />
<br />
<b>Di Surabaya</b><br />
Selanjutnya pergi ke Surabaya untuk mengurus "surat pindah pergi" jadi surat pindah itu ternyata ada 2 istilah, pindah pergi dari lokasi awal dan pindah datang di lokasi yang dituju. Untuk mengurus surat pindah pergi lumayan harus keliling, minta surat pengantar dari RT-RW-Kelurahan lalu di bawa Kecamatan.<br />
<br />
Di tingkat RT-RW Waktu itu yang saya ingat perlu disiapkan adalah KK, baik KK asal ataupun KK tujuan, waktu itu saya bawa <b>KK Surabaya</b> <b>asli</b> dan KK Klaten fotocopy. KK Surabaya asli ini diminta karena perlu ada penghapusan nama saya di KK keluarga saya di Surabaya. Bawa juga Fotocopy <b>buku nikah</b> <b>yang dilegalisir</b> (kemarin sempat lupa dan sudah bikin panik saya dan istri luar biasa, katanya Bu RT sih nanti diminta di tingkat kelurahan, tapi ternyata kemarin tidak diminta). Jangan lupa juga KTP lama, kalau KTP hilang gunakan surat hilang dan fotocopy KTP lama kalau ada. Pengalaman ini bisa selesai pas weekend di Surabaya, Sabtu ke RT, Minggu ke RW.<br />
<br />
Di tingkat Kelurahan nanti kita bakal diminta isi formulir yang lumayan panjang, bawa berkas dari RT-RW, dokumen KK dan lainnya karena juga akan dicek. Kata Bu RT harusnya di tingkat ini juga diminta fotocopy legalisr surat nikah, tapi kemarin entah kenapa kok tidak. Kalau di Surabaya harus antri pagi, lumayan lama di sini, efek butuh tanda tangan Bu Lurah yang juga sibuk pas itu (Waktu itu hari Senin dari jam 8-11)<br />
<br />
Di tingkat Kecamatan nanti dicek lagi berkasnya lalu tinggal ngumpulin semuanya. Kalau di Surabaya, level paling atas urus-urus berkas penduduk di tingkat Kecamatan, kayaknya aturan baru, jadi tidak perlu ke dinas kependudukan tingkat Kota. Setelah itu kita akan disuruh tunggu 1 mingguan untuk mendapat Surat keterangan pindah dari pemkot Surabaya. Surat keterangan itu bisa diambil oleh siapapun yang punya bukti pengambilan (tidak harus orangnya)<br />
<br />
<b>Lanjut ke Klaten</b> <br />
Di Klaten pengurusan surat Pindah datang mulai dari tingkat Desa, jadi ke kantor Kepala desa dulu, bener-bener cepet proses di sini karena nggak perlu antri-antri. Tinggal kasih berkas aja. Nanti dibuatin formulir / disuruh ngisi sebagian formulir sama petugas Desanya. Jangan lupa di kota tujuan ini kita bawa juga berkas <b>KK</b> <b>asli</b> tempat tujuan. Jadi kemarin bawa KK keluarga istri. Nah di saat ini juga adalah saat yang tepat untuk perbaikan data, misal
perbaikan nama (nama saya ada yang salah di KTP lama), penambahan gelar
(kalau perlu), dan pengubahan status. Ceritain lengkap ke Ibu-ibu petugasnya. Jangan lupa bawa fotocopy ijazah terakhir asli untuk nunjukin data terbaru. <br />
<br />
Setelah itu ke tingkat Kecamatan, wah ini juga sepi banget jadi nggak pakai antri, bahkan udah profesional banget rasanya, ada front officenya tinggal kasih tahu maunya apa dan berkasnya dikasih semua. Nanti dikasih pengantar dan dokumen-dokumen lain untuk diajukan ke tingkat Kabupaten.<br />
<br />
Di tingkat Kabupaten ini kita fokus ke "Pembuatan KK baru" jadi ikutin alur di sana, kalau diminta KTP lama bilang KTP hilang dan serahkan surat hilang polisi, kalau nggak salah di sini cukup banyak minta dokumen aslinya. Di sini juga <b>jangan lupa</b> ceritain lagi perubahan-perubahan data yang perlu diperbaiki. Kalau kemarin di Klaten gak perlu antri lama. KK akan jadi kira-kira 3-4 hari kemudian.<br />
<br />
Yeay, alhamdulillah KK sudah jadi! setelah ambil KK langkah selanjutnya adalah urus KTP. Untuk urus KTP hilang syaratnya adalah fotocopy KK baru, materai 6000, dan surat hilang kepolisian (boleh fotocopy). Tinggal submit, antri (lumayan lama, sekitar 1 jaman) dan sehari sudah jadi (bisa diambil sorenya tapi saya baru ambil tadi, keren juga ya E-KTP ini). Data di KTP yang baru seharusnya sudah disesuaikan dengan terbaru misalnya nama, gelar, pekerjaan, alamat dsb. Tapi kalau mau ganti foto beda lagi alurnya (sedang berusaha ngurus yang ini, mohon doanya ya!).<br />
<br />
Dan alhamdulillah.. jadi deh KTP Klaten saya, perjuangan yang lumayan seru dan menguji tenaga, pikiran, dan hati (fyuh!) tapi kalau dipikir lagi, sebenernya ini baru awal perjuangan yang sesungguhnya kan?Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-2934115426119218352018-04-20T15:30:00.002+07:002020-01-26T20:49:24.978+07:00Romantisme Wisuda 2.0Kemarin alhamdulillah adalah hari Wisuda kedua bagi saya selama ini. Jujur saja, proses menuju wisuda kedua ini terasa berbeda dengan yang pertama. Dengan prosesi sidang tesis beberapa kali, saran penguji yang tidak bisa saya pahami, sampai tanda tangan yudisium yang tidak terhitung jumlahnya dan menyebabkan saya beberapa kali harus keliling kampus izin kerja.<br />
<br />
Tapi ketika hari H datang,<br />
tidak ada rasa yang saya rasakan,<br />
selain bahagia.<br />
<br />
Berkumpulnya keluarga, orang tua, adik-adik, dan istri saya tercinta, jadi momen tersendiri di hari itu. Ini wisuda pertama saya bersama istri, dan hal-hal paling bahagia banyak diberikan oleh istri saya saat itu. Sampai ketika perjalanan pulang yang saya pikirkan adalah, apakah saya bisa membalas kebahagiaan yang luar biasa dia berikan ini di wisudanya nanti?<br />
<br />
Siapa yang tidak tersentuh hatinya dengan sebuket bunga dengan ucapan selamat yang mengenang..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-xYRgBsWiS_w/WtmjaZgmmAI/AAAAAAAABpo/uvi16xyZ62sO2kESYEKBdY91ykCu8GZdwCLcBGAs/s1600/DSC02379.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-xYRgBsWiS_w/WtmjaZgmmAI/AAAAAAAABpo/uvi16xyZ62sO2kESYEKBdY91ykCu8GZdwCLcBGAs/s320/DSC02379.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Ditambah rekaman video ucapan selamat yang dikirimkan ketika saya masih menunggu di dalam GSP..<br />
<br />
atau hadiah-hadiah yang tampak sederhana tapi sebenarnya sangat saya sukai (misalnya bakpia mutiara aneka rasa :9)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU9C1y1e8TV5wo_W6s5ruVfJkCuk1s3Vfn4XZ3yjDlwJfSts5dnQWKQATeXyHAA9fVXwnpJlAEKJdshIj21-q4CRnMZUfczACpxif29cOQJEs6QUoygEgu8LtpE6YdwXkbjeQLTQ0z7H8/s1600/DSC02441.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU9C1y1e8TV5wo_W6s5ruVfJkCuk1s3Vfn4XZ3yjDlwJfSts5dnQWKQATeXyHAA9fVXwnpJlAEKJdshIj21-q4CRnMZUfczACpxif29cOQJEs6QUoygEgu8LtpE6YdwXkbjeQLTQ0z7H8/s320/DSC02441.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
Mungkin momen ini akan pudar seiring berjalan waktu, saya akan lupa dengan warna pakaiannya, apa saja bahan pembicaraannya, bagaimana rasa makanannya atau konflik-konflik yang hadir karena rasa lelah datang. Tetapi saya akan terus mengenang Wisuda pascasarjana 19 April 2018 sebagai hari yang sangat menyenangkan bagi saya. Foto-foto yang banyak terekam walau tidak harus ke foto studio, akan menjadi bukti kenangan yang manis dan indah untuk diceritakan ke anak-anak kita nanti <br />
<br />
Terima kasih ya istriku :)<br />
terima kasih juga ayah, mama, dan adik-adik :) Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-61695303798396555922018-03-11T23:59:00.000+07:002018-03-12T00:18:12.021+07:00Sudah setahun bersamamu, Na<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-iDIhNxXrnK8/WqVh40gIHWI/AAAAAAAABoA/H3-gkdZgpkY4MxvpPwopWR_fI_QxwJMFgCLcBGAs/s1600/1ann.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1344" data-original-width="1345" height="319" src="https://3.bp.blogspot.com/-iDIhNxXrnK8/WqVh40gIHWI/AAAAAAAABoA/H3-gkdZgpkY4MxvpPwopWR_fI_QxwJMFgCLcBGAs/s320/1ann.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rochana & Rian, digambar dalam kurang dari 2 menit</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Dan ini adalah post pertama di tahun ini,<br />
"tidak nyangka", cuma itu yang bisa diucapkan<br />
takdir Allah tak ada yang bisa menebak,<br />
hanya bersyukur berdoa semoga segalanya yang terbaik,<br />
<br />
Sudah beragam cerita terjadi setahun ini,<br />
bukan dari film atau komik, tapi dari kehidupan baru ini, <br />
serunya perjalanan, diskusi, cerita, tawa, dan sedih<br />
<br />
Semoga Allah terus menjaga aku, kamu, kita berdua Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-784202630391688032.post-50608591783477113232017-12-13T06:49:00.004+07:002017-12-13T06:49:59.805+07:00Mimpi ibuku beberapa tahun laluDulu pas masih kecil, ibu sering cerita bermimpi dengan latar ketika ibu sedang SMA atau kuliah. Dulu gak seberapa nanggapin, kesannya ya cuma cerita aja.<br />
<br />
Sekarang, setelah momen belajar bareng itu sudah terlewat, dan mulai menjalani hidup baru, jadi kepikiran masa-masa itu emang indah buat dikenang. Masa-masa kita suka duka bareng menghadapi UAS. Lelah bareng menyelesaikan amanah. Ketawa bareng mengisi sore. Sekarang sudah beda rasanya.<br />
<br />
Aku gak bilang masa sekarang kalah indah dengan yang dulu, tapi masa dulu itu masa yang indah.<br />
<br />
Kepingin juga bermimpi balik ke masa-masa itu. Karena cuma disitu kenangan bisa hidup lagi kan?<br />
<br />
*ditulis di pagi setelah malam perpisahan dengan orang yang dulu sering nggojekin, ngajarin, nasehatin. Dulu kita gila bareng, sampai akhirnya menempuh hidup baru di tahun yang sama.Unknownnoreply@blogger.com0