Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Hikmah dari Merauke [5]

Gambar
Kalian adalah programmer-programmer keren dari timur yang pernah aku temui :) "Bagaimana pendidikan di sana?" Ada satu hal yang cukup berkesan ketika berbicara tentang pendidikan di Merauke, hasil ngobrol dengan Pak Gerzon, Bu Lilik, Pak Sus, dan Pak Jono. Yakni adalah tentang mindset orang merauke tentang pendidikan tentang semangat untuk belajar. (sebelumnya saya perjelas, ini bukan maksud memukul rata, opini ini hanya berdasarkan dari cerita-cerita pengajar di sana) Semangat belajar adalah suatu yang sangat berharga di sana. Karenanya di kampus, aturan dibuat tidak sekeras dan seketat pada umumnya di Jawa. Ada cerita mahasiswa yang bisa tidak masuk 2-3 minggu karena menemani orang tuanya berburu. Dan juga jangan kaget jika banyak mahasiswa yang memiliki usia yang bahkan lebih tua dari pengajarnya. Ya itu karena semangat adalah sesuatu yang berharga, ketika mereka memiliki semangat itu, maka ada baiknya untuk tetap dikobarkan tanpa mengecilkan. Bayangkan saja ketika k

Hikmah dari Merauke [4]

Gambar
Diambil dari jendela kamar hotel "Loh Pak, di sini ini atap rumahnya pakai seng semua ya? apa tidak panas?", salah satu pertanyaan yang muncul dari kami setelah memperhatikan  ciri rumah yang unik-unik. Selain beratap seng, rumah di merauke bentuknya biasanya hanya kotak biasa tanpa bentuk yang aneh-aneh, punya halaman luas yang mengitari rumah, dan pagar yang terbuat dari seng atau kawat berduri. "Ya di sini genteng mahal, mampunya hanya beli seng, ya seng aja yang dipakai untuk atap rumah. Kalau panas, ya jelas panas", Jawab Pak Gerzon. Sekilas langsung kebayang dengan isu beberapa waktu lalu yang bensin di sini harganya sempat mahal sekali. Juga jangan tanya harga barang-barang lainnya. Di sini belum ada Alfamart atau Indomaret. KFC saja baru ada satu yang buka beberapa waktu lalu. Kadang, kita ngerasa Indonesia itu sudah cukup maju di Jawa, tapi setelah di sini, kita bener-bener bisa ngerasain yang namanya gap dalam ekonomi terasa sekali. Di hari-ha

Hikmah dari Merauke [3]

Gambar
Gereja Katolik, Gereja Protestan, difoto dari tempat wudhu Masjid Hari Selasa, hari pertama kalinya ke Universitas Musamus. Kesan pertamanya: Universitas ini guede banget. Cuma masih banyak tanah yang kosong dan gedung yang sedang di bangun. Yakinlah, 5-10 tahun lagi Universitas ini bisa kelihatan keren banget. Salah satunya dari beberapa bangunan yang sedang dibangung, yang menarik adalah tiga gedung yang berada di sisi Universitas ini. Ketiga gedung tersebut adalah Gereja Katolik, Gereja Protestan, dan Masjid yang dibangun berdekatan. Untuk kedua Gerejanya belum bisa ditempati namun untuk lantai 1 Masjid sudah bisa digunakan untuk Sholat berjama'ah. Rasanya adem banget, setelah di Jawa diributkan dengan kehebohan pejabat yang melecehkan Agama, dan sikap beberapa oknum yang malah menginjak-injak roti, di sini bisa dapet cerita lain tentang bagaimana itu toleransi beragama :) --Catatan seputar toleransi beragama-- Sedikit intermezzo tentang sikapku dalam makna toleransi be

Hikmah dari Merauke [2]

Gambar
Saya gak tertarik minta difotoin selama di sana, kecuali pas sama beliau ini Hari pertama (12-12-16) kedatangan ke Merauke kita langsung pilih untuk muter-muter dulu mumpung masih belum mulai ngajar. Kita pergi ke Soka, sebuah distrik (kecamatan) yang bener-bener berbatasan dengan Papua Nugini. Untuk masuk ke daerahnya kita harus buka jendela mobil, naruh KTP, sambil dilihatin tentara penjaga. Awalnya aku agak nyesel gak bawa paspor, tapi ternyata kita masih bisa masuk ke daerah Papua Nugini tanpa paspor untuk jarak yang tidak terlalu jauh :) (Keluar negeri lagi, yay!). Sepulang dari luar negeri (eyak) kita mampir ke rumah salah satu warga yang kata Pak Gerson cukup disayangkan kalau tidak bertemu dengannya, namanya Pak Ma'ruf. Beliau adalah Kapolsek Sota yang tidak hanya membantu menjaga perbatasan tapi beliau telah memiliki andil besar dalam menghidupkan kecamatan Sota ini. Kita mampir, bertemu beliau sedang memberi makan rusa dan kasuari yang dia jaga. Beliau adalah soso

Hikmah dari Merauke [1]

Gambar
Rumah semut, atau mereka menyebutnya "Musamus", tingginya sampai 5 meter Alhamdulillah, nikmat yang gak pernah disangka diperoleh tahun ini dapet kesempatan pergi ke batas timur Indonesia, Merauke. Kurang dari seminggu tiba-tiba lembaga pendidikan kami, Jogja Science Training, dikontak universitas di Merauke untuk mengadakan pelatihan Model Praktikum Algoritma dengan Sistem Kontes, memberi pelatihan penggunaan grader untuk praktikum algoritma yang juga sudah diterapkan di UGM. Universitas Musamus, salah satu universitas besar di Papua, adalah universitas tempat kerjasama kami. Ada banyak cerita yang mau aku bagi dari timur sana. Tapi untuk kali ini kita mulai dari nama "Musamus". Ya, nama universitas ini berarti rumah semut, yang kata Pak Gerson, pejabat keuangan universitas yang ramah sekali mau menemani kita, memiliki filosofi: karya yang besar itu bisa dihasilkan dengan kerja sama yang baik bahkan dari makhluk yang terlihat sederhana sekali. Simbol semangat

Yang susah dari mencari ilmu

Yang susah dari mencari ilmu itu ketika kita sudah tahu sebagian. Di saat itu kita bakal diuji untuk tetap rendah hati, tidak sombong, tidak merendahkan orang lain, dan di lain sisi kita tetap harus semangat belajar. Jangan sampai gara-gara ilmu sebagian itu kita jadi sudah merasa cukup ngerti untuk berbicara layaknya penuh ilmu, atau merendahkan semuanya bahkan yang sebenarnya lebih berilmu. Hati-hati, ilmu layaknya air, hanya mengalir ke hati yang rendah --- catatan ingatan dari kajian beberapa tahun silam, renungan bersama untuk kita semua, termasuk saya khususnya