Saya dan Dunia IT


Memutuskan untuk masuk ke Jurusan Ilmu Komputer bukanlah tanpa pertimbangan. Bayangan kehidupan tanpa materi Biologi, Kimia, Fisika, dan sebagainya, hanya komputer, ya hanya komputer! sudah aku pikirkan semenjak awal kelas 3 SMA. Lalu apakah sesuai harapan?

Entahlah, banyak ekspektasi beda dengan harapan ketika SMA. Tahukah kalian, draft post ini sudah ada entah beberapa bulan lalu, semenjak aku dapet kuliah RPL (Rekayasa Perangkat Lunak). Kuliah dengan ronde pertandingan yang cukup lama yang untungnya dengan dosennya yang sangat menghibur -err setidaknya sebelum diganti-.

Dikuliah itu aku dapet materi seputar bagaimanakah pembuatan software yang baik, yang memenuhi kebutuhan pasar, yang bisa bersaing di era global. Menarik kan? apalagi ternyata dosenku adalah seorang praktisi, perusahaan beliau juga bergerak di bidang IT dan tidak kalah sangar dibanding apa yang beliau ucapkan.

Prinsip

Tapi, semua jadi rumit ketika aku mencocokan materi kuliah itu dengan tujuanku aku kuliah di sini. Materi kuliah itu seakan menunjukan entah aku yang berada pada lingkungan yang salah, atau lingkungan ini yang salah. Jujur saja, ketika di tanya kenapa kamu memilih kuliah di Ilmu Komputer? maka jawaban terbaik yang bisa aku berikan

Aku ingin belajar konsep berpikir seorang ilmu komputer, dengan algoritma dan logika, dengan analisis dan solusinya

Kenapa begitu? dulu aku pernah mikir, bahwa menjadi apapun itu tidak penting, yang penting seberapa siapkah kita untuk menjadi apapun itu. Kita nggak perlu mati-matian mengejar kursi di DPR, toh apakah kita yakin kita pantas? menyiapkan diri untuk sesuatu yang tidak terduga lebih sering aku lakukan. Seandainya setiap manusia itu baik, maka kita nggak perlu khawatir dengan siapa yang akan duduk dikursi DPR. Begitu juga aku, bekerja dimanapun sebenarnya tidak masalah, asal dasarnya ada ya sudah. Bahkan kalaupun harus bekerja di luar dunia IT.

Plan

Rasanya aku sadar sebenarnya sudah ada yang berbeda dari cara pandangku dan dosen, dan juga mahasiswa lain seputar ilmu komputer dan masa depannya. yakni, apakah kuliah di dunia IT harus dihubung-hubungkan dengan pekerjaan?

Kuliah RPL bukan hanya membuka gerbang bagaimana kehidupan dunia kerja. Dunia yang tidak terlalu aku pikirkan karena menurutku bekerja itu bisa di mana saja, gaji mencukupi, sudah itu luar biasa, toh duit gak dibawa mati kan?

Dan setelah kuliah itu aku jadi membuka mata bahwa pikiran bekerja di kantor IT ternama atau membuat suatu perusahaan IT juga jadi pikiran teman-temanku, mereka begitu serius melakukan 'link exchange' atau belajar hal-hal yang -entah kenapa kurang menarik buatku- mendukung dalam pembentukan sebuah perusahaan IT nantinya.

Eh, emang kenapa? bukannya bekerja diperusahaan IT itu bagus ya? dapet uang banyak, skill terasah, dan sebagainya dan sebagainya?

Lagi-lagi jawaban diplomatis yang bisa aku berikan, aku merasa tidak tipe dengan tawaran pekerjaan yang  banyak ditawarkan, rasanya aku tidak ingin bekerja seperti itu, seperti sebuah pertanyaan awal dulu pas masuk OmahTI ke CEO nya saat itu, "Mas, apakah kita bisa berbakti ke orang lain dengan ilmu IT yang kita miliki?", jawabannya? belum ada, masih belum ada jawaban, dan setelah aku coba cari sendiri, sudah 1 tahun lebih, dan aku masih bingung merasa bagian mana "pelayanannya"?

-mungkin bersambung-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah halalkah Font kita?

My Font

Singapore!: The Contest