Sisi Gelap Jogja (?)

weh, ngeri banget judulnya, hehe
sebenernya maksud pos ini adalah kisah duka di daerah jogja yang aku rasain sejak masuk UGM...

sisi negatif itu  sebuah pendapat, tidak benar secara mutlak, dan bisa juga tidak salah secara mutlak
nah, setelah 1 semester kuliah, yah, sudah pas 1 semester, kemarin siang baru aja registrasi semester 2, aku pingin menjawab sebuah pertanyaan yang aku dapet ketika promosi UGM di Surabaya:

"Mas, Di Jogja katanya pergaulannya buruk? bener gak sih?"

mungkin aku buka dulu dengan pendapat temen-temen jogjaku

"Hmmm, menurutku tergantung komunitas yg dipilih apa dulu. DI jogja banyak banget komunitas mulai dari yg positif sampe yg negatif ada. Tergantung lingkungan kita tinggal di Jogja. Kalo menurutku overall asal kita gak aneh-aneh mau gabung ke komunitas yg negatif kayak komunitas 'coret-coret tembok' misalnya, ya pergaulan di kota Jogja relatif bagus sih gak buruk. Toh di sini masih ada budaya 'pekewuh' (tahu malu pen.), hehe jadi sulit juga mau aneh-aneh.", Edo

"hmmmm...tergantung sih, soalnya itu pilihan. tapi setidaknya di jogja kesempatan untuk mendapatkan pergaulan yang baik masih relatif besar", Farid

"di jogja buruk? wkw ya buruk yan, tapi ya menurutku itu keburukan yang biasa dikalangan pelajar di Indonesia, yang jelas di Jogja udah ndak sesuran sebelum tahun 2007, dimana misal SMA ku terkenal anak anaknya keluar masuk penjara itu udah biasa, tapi kalo tahun tahun sekarang pelajar di jogja udah mulai berbenah diri kok.. kalo masalah seks bebas, dsb itu mah disetiap kota jugas pasti ada wkw...", Alfian

weeeh, berbeda tapi bisa dibilang sejenis
lalu gimana pendapatku?

Jogja itu kota yang luar biasa kok, potensi dirimu bisa sangat berkembang di sana.
mau main musik? kita semua pasti inget grup band legendaris Jikustik dan Sheila on 7 kan? mereka dari Jogja looh, selain itu, menurutku pengamen di Jogja itu lebih berkualitas dari beberapa kota yang pernah aku kunjungi, yah, berkualitas dari segi lagu dan kreatifitas..
mau belajar agama? aku sudah pernah bahas di Sisi Religius UGM Yogyakarta banyak ulama besar tinggal, lahir, membuka majelis-majelis ilmu di sini.
mau jadi rusak? itu juga gampang...

seperti katanya Alfian, Jogja kota pelajar, pemasukan terbesar Jogja berasal dari pelajar...
bukannya mau memukul rata, tapi ini sudah menjadi rahasia umum, bagaimana kualitas pergaulan pelajar Indonesia saat ini. Datang sebelum konser musik mulai, tapi dateng baru pas khotbah selesai ketika shalat Jumat. Pergaulan seakan saling menarik dalam kemaksiatan...

Persepsi, yah persepsi kata pertama yang diajari ketika aku masuk SMAN 5 Surabaya..
aku 1 semester di sini nggak merasa ada yang "buruk" kok, semua baik-baik aja rasanya...
dulu waktu SMA aku gak pernah denger Jogja itu "buruk" malah aku tahunya kota-kota besar lain lebih buruk di sisi pergaulannya...
Dulu aku pilih tetap ke Jogja walau banyak yang bilang Jogja itu buruk karena aku merasa di sana aku bisa belajar Islam lebih dalam, karena di sana aku dengar UGM sangat dekat dengan pusat keislaman, dan itu yang jadi persepsiku, dan itu benar.

mengingat karyaku dulu...
yang aku buat sebagai komitmen...
ketika kuputuskan untuk berangkat ke Yogyakarta...


Komentar

  1. Saya pendatang baru di jogja. Betul apa yang mas sebutkan bahwa lingkungan yang baik dapat membuahkan kebaikan :D

    mari mendekatkan diri kepada Tuhan YME

    BalasHapus
  2. Sip, semoga kita bisa menjaga diri masing-masing :)

    BalasHapus
  3. mas kalo boleh tau, karena tadi mas sebut lingkungan yang baik berdasarkan tempat tinggal, jadi daerah kos bagus dan islami di jogja di mana mas?

    BalasHapus
  4. Kalau daerah secara umum daerah Pogung cukup terkenal karena nuansa islami yang sangat baik. Tapi, sebaik-baiknya juga tetap ada celah untuk hal-hal yang kurang baik, jadi jangan hanya lihat daerahnya tapi lihat lebih khusus misal suasana kos dan tetangga-tetangganya :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalkan jejak disini

Postingan populer dari blog ini

Sudah halalkah Font kita?

My Font

Singapore!: The Contest