Cerita sebuah MOS

"Seperti sebuah salak, yang berduri kulitnya... tidak ada baunya... kita tidak akan bisa membedakan mana buah yang manis dan asam jika tidak mencobanya... karena itu... tidak sepatutnya kita bersu'udzon... sebelum kita mencobanya"
Dica Rasyid, PK Samurai 2011

Karena itulah yang memang sering terjadi di saat-saat tahun ajaran baru seperti ini....
banyak siswa-siswa yang lebih mendahulukan pikiran negatif mereka...
akan keberadaan kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS)... 

di media-media sering disiarkan banyak peristiwa buruk yang berhubungan dengan kegiatan MOS... yang akhirnya membentuk segmen bahwa tidak ada MOS yang baik...
semua itu hanya sekedar perpeloncoan...

sebuah pemikiran yang salah inilah yang kadang menjadi pegangan para siswa baru..
sehingga tidak sedikit dari mereka yang kurang berpikir objektif dalam  menghadapi MOS...

saya akui, banyak sekolah yang saat MOS lebih menanamkan tentang senioritas...
bukan tentang nilai-nilai yang menjadi acuan keberhasilan MOS...
sebenarnya, menggunakan kekerasan dalam pendidikan bukanlah suatu keharusan...
bahkan, jika bisa harus dihindari...
jangan jadikan ini tradisi turun temurun...

 Banyak juga sekolah-sekolah yang hanya membuat adek-adeknya malu...
dengan membawa tas kardus..
nyanyi-nyanyi tanpa esensi... rambut dikepang sekian... dan juga pernak-pernik aneh lainnya...
yang hanya melatih ke-junioritas-an, kesanggupan mengikuti perintah senior...
dan ini merupakan salah satu faktor hadirnya segmen yang mengatakan buruknya MOS itu sendiri...

"MOS jangan dijaidkan ajang perpeloncoan, tapi lebih pada pembentukan karakter dan menumbuhkan semangat nasionalisme," Drs Haryomo MPd, Ketua Panitia Penerimaan Siswa Baru (PSB) Kabupaten Magelang, dikutip dari suaramerdeka.com

tapi percaya atau tidak,
di era saat ini, ada juga sekolah yang masih menggunakan MOS dengan wajar...
MOS sehat...
mementingkan hasil dan proses yang dicapai secara bersamaan...
berani berbeda dengan sistem...
tapi hasil didikannya?... sudah banyak yang bisa melihat keberhasilannya...

coba perhatikan beberapa perkataan mereka setelah mengikuti hari pertama MOS...

"Saya merasa perlu banyak perubahan mas", Andre
"kalau di suruh MOS lagi, saya mau... karena banyak ilmu yang saya peroleh", Rama

lalu mungkin ada yang bertanya,
bagaimana dengan jiwa kepemimpinan?
bukankah itu juga perlu dilatih...?
ya, perlu... tapi dengan cara yang wajar...
dengan cara pendidikan...dengan cara pembangunan karakter...
bukan perpeloncoan ala preman...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah halalkah Font kita?

My Font

Singapore!: The Contest