Klakson dan Jalanan Surabaya

Jerat-Jerit setiap pagi udah kayak jadi kegiatan sehari-hariku... sejak masuk SMA, Adekku jadi tanggunganku waktu berangkat sekolah, maklum, sekolah adekku nggak begitu jauh dari sekolahku...

Anehnya ku nggak tahu kenapa adekku serasa begitu santai setiap paginya untuk menambah waktu tidurnya sampai 20-30 menit dari waktu bangunku... belum lagi ditambah beres-beres buku, ngerjain PR, sarapan, smsan, baju hilang, sampai kunci motor keselip, jadi tambahan menit tiap paginya...

Suatu hari, kegiatan itu mesti terulang lagi... padahal hari itu akan ada Ulangan Harian Fisika dan Ulangan Harian PKn... kali ini adekku bangun beberapa menit lebih lama dari biasanya,..
ketika aku sudah stand-by di motor yang mulai panas, adekku baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah yang redup masih setengah ngantuk...

perjalanan dari rumah ke sekolah berkisar 25 menit dengan toleransi 5 menit kalau ada macet di tengah jalan, ini sudah ku perhitungkan waktu pertama kali bawa motor ke sekolah...
tapi hari itu ku berangkat pukul 6.05 dimana waktu masuk sekolah 6.30, hmmm... kelihatan pas, tapi di tengah jalan semua terasa berbeda...

"Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,..." [Al 'Ashr:1-2]

di belokan pertama ku sudah disapa dengan macet kecil yang memaksa orang-orang dideket ku memaki-maki sopir mobil kijang hitam yang kayaknya nggak bisa buat mobil itu bergerak dengan harmonis,..
seorang pengendara motor tua sempat menggebrak-gebrak bagian belakang mobil yang terus mundur tanpa memperhatikan dirinya yang mulai terjepit di ujung belokan itu...
suasana panas pagi yang sangat berbeda...

sesampai di jalan besar, rupanya macet ini masih belum berhenti,..
klakson sana-sini bersaing dengan deru mesin dan jerit histeris orang-orang...
"Di Bel (klakson) aja orang kayak gitu!", teriak adekku yang merasa jengkel melihat tingkah manusia pagi itu...
ku sendiri bukan orang-orang yang pandai memainkan klaksonnya, kadang bingung, apakah kendaraan di depanku ini perlu di klakson atau tidak... tapi sepertinya adekku orang yang tahu soal ini...
ku hanya bisa bersabar...

waktu semakin menghimpit, gerakku mulai melambat... rasa putus asa akan sampai sekolah sebelum ulangan dimulai mulai terbayang...
bisakah?

rupanaya Allah SWT begitu membantu... rasa payah di jalanan tadi terbayar ketika melihat gerbang masih terbuka seakan menanti diri yang payah ini...
sendirian, ku parkir kendaraanku, ku berlari menuju kelasku, dan ku ingat semua pelajaran yang ku baca semalam...

dan...

Allah memberi keajaiban yang luar biasa,...
hari itu, Ulangan Harian (UH) kedua-duanya, ya kedua-duanya... batal dilaksanakan...
dikarenakan kesehatan guru pengajar... begitu indahnya dunia ini terasa...
rasa sumpek, kesal, emosi pagi tadi terhapus oleh sebuah angin berita yang menyejukkan...

tak pernah disangka,
"Ketika kita menjalani jalan dakwah dengan ikhlas, maka akan ada keajaiban dari Allah membantu kita", Mariatul Fithriasari, ketua OSIS

Komentar

  1. "ku sendiri bukan orang-orang yang pandai memainkan klaksonnya, kadang bingung, apakah kendaraan di depanku ini perlu di klakson atau tidak"
    sama --' belum pernah menggunakan tombol itu sampai sekarang

    BalasHapus
  2. sip, sama-sama masih newbie..
    hormati yang jalan didepan... hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Tinggalkan jejak disini

Postingan populer dari blog ini

Sudah halalkah Font kita?

My Font

Singapore!: The Contest